WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi sasaran amukan mantan Wapresnya, Mike Pence.
Pence merasa marah dengan cuitan Trump ketika kerusuhan Capitol pada Januari 2021.
Ketika itu Trump menjadikan Pence sasaran setelah menyetujui Joe Biden sebagai Presiden AS selanjutnya.
Pence pun mengutarakan perasaannya dalam wawancara ABC News, yang disiarkan Senin (14/11/2022).
Baca Juga: Slovenia Akhirnya Miliki Presiden Perempuan Pertama, Ternyata Orang Dekat Melania Trump
“Saat itu saya melihat ke anak saya, yang berdiri di dekat saya. Saya katakan kepadanya bahwa tak dibutuhkan keberanian untuk melanggar hukum. Tetapi perlu keberanian untuk menegakkannya,” tutur Pence dikutip dari Express.
Pence mengatakan sikap Trump ketika kerusuhan Capitol sangatlah ceroboh.
“Jelas Donald Trump memutuskan menjadi bagian dari masalah ini,” kata Pence.
“Pernyataan Presiden hari itu saat unjuk rasa (sebelum kerusuhan), telah membahayakan saya dan keluarga saya serta semua orang di gedung Capitol,” tambahnya.
Hingga saat ini, Pence menahan diri untuk berkomentar tentang krusuhan 6 Januari, di mana ia yang sedang berada di sana harus di bawa ketempat aman saat kerumunan pendukung Trump menyerbu gedung Capitol.
Baca Juga: Erdogan Tiba di Bali untuk KTT G20, Beberapa Jam Usai Kecam Ledakan Bom di Istanbul
Setelah kalah dalam pemilihan Presiden 20202, Trump menekan Pence untuk memblokir sertifikasi kemenangan Biden dengan suara electoral 306, sedangkan Trump hanya 232.
Pence saat itu mengatakan ia tak memiliki otoritas sepihak untuk memutuskan suara elektoral mana yang harus dihitung.
Kerusuhan terjadi setelah Trump mengatakan ia meyakini bahwa pemilihan presiden 2020 sudah dicurangi, tuduhan yang tak terbukti hingga kini.
“Kami berjuang. Kami akan berjuang seperti di neraka, dan jika Anda tak berjuang, Anda tak akan memiliki negara lagi. Jadi ayo berjalan di Pennsylvania Avenue,” kata Trump waktu itu.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.