BEIJING, KOMPAS.TV - China mulai kesal dengan tindakan Rusia yang terus melontarkan ancaman melakukan serangan nukir.
Menurut pejabat senior Amerika Serikat (AS) yang meminta anonimitas, Perdana Menteri China Li Keqiang menyebut ancaman nuklir Rusia merupakan tindakan tak bertanggung jawab.
Ia juga mengungkapkan, Li juga berbicara agak luas tentang kebijakan China terhadap Ukraina.
Baca Juga: Bertemu Joe Biden, Presiden Jokowi Berharap KTT G20 Bisa Bantu Dunia Pulihkan Ekonomi Global
“Li menekankan dengan jelas pada kedaulatan, pada ancaman nuklir yag tak bertanggung jawab, kebutuhan untuk memastikan senjata nuklir tak digunakan dengan cara yang disasarankan beberapa orang,” tutur pejabat AS itu dikutip dari Sky News.
China telah menjadi mitra strategis Rusia, tetapi mulai menjaga jarak dari beberapa retorika Moskow.
Sebelumnya, setelah mencaplok empat wilayah Ukraina secara ilegal, Putin mengatakan ia siap menggunakan segala cara yang diperlukan untuk melindungi wilayah Rusia.
Putin juga menegaskan hal tersebut termasuk penggunaan senjata nuklir dalam mempertahankan wilayah Moskow.
Pejabat AS tersebut juga mengatakan ada ketidaknyamanan yang tak dapat disangkal Beijing, tentang apa yang dilihat sebagai retorika dan aktivitas sembrono di pihak Rusia.
Baca Juga: Rusia Tolak Upaya Sebagian Negara Membuat KTT G20 Jadi Membahas Isu Keamanan, Bukan Agenda Asli
“Saya pikir juga tidak dapat disangkal China mungkin terkejut dan bahkan sedikit malu dengan tindakan operasi militer Rusia,” tuturnya.
Meski tak menegaskan dukungannya, China memilih tak ikut mengutuk serangan Rusia ke Ukraina.
Hubungan mereka pun dikabarkan mesra, dengan China tak memberikan sanksi ekonomi dan menyayangkan sanksi terhadap Rusia.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.