DALLAS, KOMPAS.TV - Pejabat transportasi nasional Amerika Serikat (AS) tiba Dallas pada Minggu (13/11/2022) untuk menyelidiki penyebab jatuhnya dua pesawat militer bersejarah dalam Dallas Air Show. Peristiwa ini menewaskan enam orang.
Hakim Dallas County Clay Jenkins dalam tweet-nya mengatakan pihak berwenang masih terus bekerja untuk mengidentifikasi para korban. Dallas Fire-Rescue dalam wawancara dengan The Dallas Morning News menyatakan tidak ada korban yang berada di darat saat pesawat jatuh.
Armin Mizani, Wali Kota Keller, Texas, mengatakan Terry Barker, pensiunan pilot American Airlines, berada di dalam pesawat pengebom B-17 yang jatuh. Mizani adalah walikota kota di tempat Barker tinggal dan mengatakan dia mengetahui kematian Baker dari keluarganya.
Mizani mengatakan kematian Barker merupakan peristiwa yang sulit bagi kota mereka, mengingat kota yang hanya berpenduduk 50.000 jiwa itu merupakan komunitas yang akrab. Banyak penduduk mereka saling kenal satu sama lain.
“Ini benar-benar kerugian besar bagi komunitas kami. Kami berduka,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Detik-detik Pesawat Jatuh dan Meledak Saat Pertunjukan Udara di Dallas AS
“Barker adalah seorang veteran Angkatan Darat yang menerbangkan helikopter selama dinas militernya. Dia kemudian bekerja untuk American Airlines selama 36 tahun sebelum pensiun pada tahun 2020,” kata Mizani.
Para pejabat tidak merinci berapa banyak orang yang berada di dalam setiap pesawat yang jatuh. Tetapi Hank Coates, Presiden Commemorative Air Force, perusahaan yang memiliki pesawat dan mengadakan pertunjukan udara, mengatakan salah satu pesawat, pembom B-17 Flying Fortress, biasanya memiliki kru empat sampai lima orang. Sedangkan pesawat tempur P-63 Kingcobra, biasanya dikemudikan pilot tunggal.
“Pesawat tersebut diterbangkan oleh sukarelawan yang sangat terlatih, seringkali pensiunan pilot,” katanya.
John Cudahy, yang merupakan Presiden International Council of Air Shows, sebuah kelompok perdagangan yang menetapkan standar pertunjukan udara mengatakan bahwa biasanya para pilot pertunjukan telah berlatih sebelumnya. Menurutnya, para pilot sudah berlatih pada hari Jumat di mana pilot sudah terbang melalui seluruh rangkaian pertunjukan.
Jadi pertunjukan hari Sabtu sebenarnya adalah kali kedua pilot menerbangkan pesawat untuk pertunjukan tersebut. Selain itu, juga dilakuakan pengarahan terperinci setiap hari untuk membahas rencana pertunjukan udara dan membahas dengan tepat di mana masing-masing pilot akan berada dan peran mereka dalam pertunjukan tersebut.
“Masih terlalu dini untuk mencari tahu apa yang terjadi kemarin. Saya telah menonton rekaman itu beberapa kali dan saya tidak dapat memahaminya dan saya telah melakukan ini selama 25 tahun,” kata Cudahy.
Baca Juga: Peringatan Hari Kemerdekaan AS Diwarnai Sejumlah Penembakan Massal di Dallas, 3 Tewas
Beberapa video yang diposting di media sosial menunjukkan pesawat tempur itu terbang ke arah pembom, menyebabkan mereka dengan cepat jatuh ke tanah dan menimbulkan bola api dan asap yang besar.
Sebuah pesawat pembom era Perang Dunia II dan sebuah pesawat tempur bertabrakan dan jatuh ke tanah pada Sabtu (12/11/2022). Pesawat yang jatuh menyisakan puing-puing di daerah berumput di dalam Bandara Eksekutif Dallas, sekitar 16 kilometer dari pusat kota kota.
Kecelakaan itu terjadi tiga tahun setelah jatuhnya pesawat pembom di Connecticut yang menewaskan tujuh orang. Terjadinya tabrakan pesawat ini meningkatkan kekhawatiran akan keamanan pertunjukan udara yang melibatkan pesawat tempur yang berusia tua.
The Commemorative Air Force sebelumnya pernah mengalami kecelakaan, dalam 60 tahun sejarah mereka sejak pertama kali berdiri. Kecelakaan sebelumnya terjadi pada tahun 1995 di dekat Odessa, Texas, yang terjadi pada pesawat pembom B-26 yang menewaskan lima awak. Saat itu pesawat jatuh saat berlatih untuk melakukan pertunjukan udara.
Sumber : The Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.