KHARTUM, KOMPAS.TV - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa sekitar 380 orang telah terbunuh dalam perang suku di Sudan antara Januari-Agustus 2022. Laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) itu menyebut sebagian besar korban berada di daerah Darfur, barat Sudan.
Menurut rilis OCHA yang dikutip Associated Press, Rabu (7/9/2022), terdapat 224 insiden kekerasan di 12 dari 18 provinsi Sudan selama delapan bulan terkini. Selain 380 korban tewas, sekitar 430 orang juga terluka.
Insiden-insiden bentrokan yang terjadi kebanyakan antara suku yang berlarut-larut ini telah menelantarkan sekitar 177.340 orang.
Baca Juga: Korban Tewas akibat Bentrokan Antarsuku di Sudan Bertambah Jadi 65 Orang
Merebaknya kekerasan yang menimbulkan orang telantar membuat operasi lembaga donor internasional di negara itu mesti diperluas cakupannya.
Darfur Barat menjadi provinsi dengan insiden kekerasan paling banyak. Terdapat 76 insiden kekerasan dengan korban jiwa 145 orang dan korban luka 156 orang sepanjang Januari-Agustus 2022.
Laporan OCHA tersebut belum memasukkan insiden kekerasan yang sudah terjadi lagi pada bulan September ini.
Pada 1 September lalu, insiden kekerasan yang berlangsung selama empat hari melanda kota Roseires di Provinsi Nil Biru. Menurut lembaga Save the Children, insiden ini menewaskan 23 orang, termasuk dua anak-anak.
Selain itu, setidaknya 23 orang terluka dalam insiden tersebut, termasuk 10 anak-anak.
Situasi Sudan, dilanda konflik antarsuku sejak lama, semakin kacau usai kudeta militer pada 2021 lalu. Kudeta ini mengakhiri transisi demokrasi Sudan yang berlangsung singkat sejak diktator Omar Al-Bashir digulingkan pada April 2019 silam.
Baca Juga: Sepertiga Rakyat Sudan akan Kelaparan September Nanti kata PBB
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.