MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia meniupkan angin segar ke Eropa yang tengah terancam kekurangan bahan bakar jelang musim dingin.
Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev pada Jumat (26/8/2022) mengungkapkan siap mengirim pasokan gas dengan jumlah yang dibutuhkan Eropa.
Namun, ia menegaskan ada syarat yang harus dipenuhi Eropa jika ingin itu terjadi.
Mantan presiden Rusia itu menegaskan Barat tak boleh menyulitkan Rusia dengan sejumlah larangan dan sanksi.
Baca Juga: Jerman Sebut Rusia Mata-matai Tentara Ukraina yang Terima Pelatihan Militer di Negaranya
“Kami siap menyuplai gas sesuai volume kontrak saat ini. Namun, semua tergantung posisi negara-negara Barat, dan posisi negara-negara Eropa,” katanya dikutip dari TASS.
“Jika lengan kami dipelintir, jika pembayaran dilarang atau pengiriman perbaikan turbin dari Nord Stream 2 ditolak, maka pasokannya mungkin tak sesuai volume yang diharapkan negara-negara Barat,” tambah Medvedev.
Penyerangan Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari lalu membuat Barat memberikan sejumlah sanksi kepada Rusia.
Rusia pun membalas dengan mengurangi pengiriman gas dan bahan bakar ke Eropa.
Baca Juga: Inggris Ternyata Keluarkan Peta Tempat Rusia Akan Kalah di Ukraina, Ini Lokasinya
Rusia bahkan menegaskan pembayaran untuk gas mereka hanya boleh menggunakan mata uang rubel.
Hal itulah yang membuat sejumlah negara Benua Biru ingin agar embargo bahan bakar Rusia tak dilakukan.
Sekitar 40 persen pasokan gas negara-negara Uni Eropa (UE) memang berasal dari Rusia.
Kondisi tersebut diperparah ketika Eropa akan mulai memasuki musim dingin, sehingga kebutuhan gas menjadi sangat krusial.
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.