TIRANA, KOMPAS.TV - Tiga orang yang diduga mata-mata Rusia ditangkap saat mencoba memasuki pabrik senjata di Albanda.
Insiden itu terjadi di Kota Gramsh, Sabtu (20/8/2022), di mana sebuah pabrik senjata berlokasi.
Menurut Kementerian Pertahanan Albania, pabrik senjata Gramsh digunakan untuk menonaktifkan senjata lama.
Berdasarkan laporan, dua warga Rusia dan seorang warga Ukraina dihadang staf keamanan saat mencoba memasuki lokasi.
Baca Juga: Wow! Perempuan Ini Dipenjara Hanya Karena Memakai Gaun Tipis, Disebut Lakukan Kejahatan Serius
Salah satu pria dituduh menyerang penjaga dengan semprotan pelumpuh, ketika mencoba mengambil foto.
Dua orang petugas keamanan cedera karena serangan itu dan di bawa ke rumah,
“Tiga warga dengan paspor Rusia dan Ukraina telah mencoba memasuki pabrik,” bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Albania dikutip dari Express.
“Petugas yang menjaga lokasi segera beraksi, namun dalam usaha mereka menghentikan tiga warga asing, dua prajurit kami terluka,” tambahnya.
Mereka mengungkapkan dalam usahanya untuk kabur salah satu orang berkebangsaan Rusia yang diidentifikasi dengan inisial MZ menggunakan semprotan pelemas saraf dengan dua penjaga keamanan.
Perdana Menteri (PM) Albania Edi Rami, mengungkapkan tiga orang tersebut dicurigai melakukan usaha mata-mata.
Rami pun memuji keberanian para penjaga pabrik atas keberanian mereka.
“Sebuah kebanggaan bagi penjaga militer yang berhasil menetralisir tiga orang yang didiga mata-mata. Kini tunggu saja klarifikasi penuh atas insiden ini,” tuturnya.
Saluran berita Albania berhasil mengidentifikasi dua dari tiga orang yang diduga mata-mata Rusia itu.
Baca Juga: Pemberontak Rusia Pelaku Peledakan yang Tewaskan Putri Sekutu Putin, Sang Presiden Selanjutnya?
Seperti diungkapkan Vizion Plus, mereka adalah Svetlana Timofeeva, 33 tahun, dan Mikhail Zorin, 23 tahun. Keduanya adalah warga Rusia.
Timofeeva diketahui kerap bepergian ke seluruh dunia dan mengambil foto benda yang aneh, seperti pesawat tua.
Ia menjalankan situs bernama Lanor Sator Photography, yang diyakini didanai oleh intelijen Rusia.
Timofeeva sendiri membantah memiliki hubungan dengan badan intelijen Rusia.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.