LONDON, KOMPAS.TV - Gelombang panas yang melanda selatan dan barat Eropa sejak pekan lalu menimbulkan kebakaran besar dan sejumlah korban jiwa. Temperatur tinggi tercatat di berbagai negara, dari Spanyol, Portugal, Prancis, Inggris Raya, Belanda, hingga Belgia.
Melansir laporan The Guardian, Selasa (19/7/2022), temperatur akibat gelombang panas di Inggris Raya diperkirakan akan semakin parah.
Sebelumnya, negara itu telah mencatatkan rekor suhu terpanas 38,7 derajat Celsius. Namun, hari ini, Inggris Raya berpeluang dilanda hari terpanas dengan suhu mencapai 40 derajat Celsius.
Kenaikan temperatur juga diprediksi terjadi di dua negara Eropa barat laut, yakni Belanda dan Belgia. Di Belanda, suhu udara diperkirakan naik melampaui 35 derajat Celsius, sedangkan Belgia 40 derajat Celsius.
Baca Juga: Inilah Penjelasan Kenapa Eropa Makin Jadi Pusat Gelombang Panas dengan Suhu Menusuk Tahun ini
Pada Senin (18/7) kemarin, berbagai daerah di Prancis dilanda suhu terpanas sejak pencatatan dilakukan. Di kawasan Bretagne, barat laut Prancis, tepatnya di kota Brest, suhu udara mencapai 39,3 derajat Celsius, memecahkan rekor sebelumnya yang “hanya” 35,1 derajat pada 2002.
Sementara itu di Saint-Brieuc, tepi Selat Inggris, suhu udara juga memecahkan rekor dengan angka 39,5 derajat Celsius. Bahkan, di Nantes, barat Prancis, temperatur yang tercatat mencapai 42 derajat Celsius.
Gelombang panas di Prancis pun memicu kebakaran besar di barat daya negara itu. Walaupun telah mengerahkan armada pesawat pemadam kebakaran, Paris urung menjinakkan kebakaran hebat di dua lokasi.
David Brunner, seorang pemadam kebakaran di Departemen Gironde, menyebut kebakaran sejak pekan lalu telah melenyapkan 14.000 hektare hutan pinus dekat Dune du Pilat, bukit pasir tertinggi Eropa yang menjadi salah satu daya tarik wisata Prancis.
“Itu (kebakaran) tidak pernah berhenti. Selama 30 tahun menjadi pemadam kebakaran, saya belum pernah melihat kebakaran seperti ini,” kata Drunner.
Baca Juga: Gelombang Panas Guncang Eropa, Kebakaran Hutan Menggila di Spanyol, Portugal dan Prancis
Wilayah sekitar tempat wisata itu diproyeksikan mengalami suhu udara mencapai 44 derajat Celsius pada hari ini. Per Senin (18/7) lalu, 8.000 orang dievakuasi dari sekitar bukit pasir karena kebakaran di dekat situ.
“Kami adalah pengungsi perubahan iklim,” kata Theo Dayan, salah satu warga sekitar yang ikut diungsikan.
Ini merupakan kali kedua kawasan barat daya Eropa diterjang gelombang panas dalam kurun beberapa pekan belakangan. Tim riset Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa (UE), pun memperingatkan bahwa 46 persen teritori UE terancam kekeringan.
Selain kekeringan, gelombang panas juga menimbulkan kebakaran hebat di Prancis, Yunani, Portugal, dan Spanyol. Serangkaian kebakaran besar telah melalap puluhan ribu hektare lahan.
Suhu ekstrem di Spanyol juga secara langsung menelan korban jiwa. Sejak pekan lalu, setidaknya ada empat orang yang meninggal dunia akibat gelombang panas di negara itu.
Seorang penggembala berusia 69 tahun di Provinsi Zamora, barat laut Spanyol, tewas akibat kebakaran. Di daerah yang sama, seorang pemadam kebakaran juga tewas pada Minggu (17/7).
Di ibu kota Madrid, seorang pekerja kantoran berusia 50-an dilaporkan tewas akibat gelombang panas.
Gelombang panas di Spanyol pun memicu puluhan titik kebakaran yang melalap hampir 30.000 hektare lahan.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez sendiri menegaskan bahwa jatuhnya korban jiwa dan kebakaran hebat yang melanda negaranya adalah bukti nyata bahaya krisis iklim.
“Saya ingin menyatakan sesuatu yang sangat jelas. Perubahan iklim membunuh: itu membunuh orang, sebagaimana yang telah kita lihat; itu juga membunuh ekosistem, biodiversitas, dan juga menghancurkan benda-benda yang disayangi masyarakat: rumah kita, tempat usaha kita, ternak kita,” kata Sanchez pada Senin (18/7).
Baca Juga: Terancam Musnah Tenggelam, Pemimpin Negara Kepulauan di Pasifik Nyatakan Keadaan Darurat Iklim
Tetangga Spanyol di Semenanjung Iberia, Portugal turut melaporkan korban jiwa dan terbakarnya lahan belasan ribu hektare akibat gelombang panas. Pekan lalu, suhu udara di Portugal memecahkan rekor tertinggi 47 derajat Celsius.
Pekan ini, Portugal telah menjinakkan sebagian besar kebakaran yang terjadi. Namun, berbagai titik kebakaran sudah menghancurkan 12.000-15.000 hektare lahan serta menewaskan dua orang dan melukai 60 lainnya.
#ICYMI VIDEO: A car drives through a wildfire in central Portugal, where over 2,000 firefighters were battling four major fires across the country pic.twitter.com/ZWrzU9ODUV
— AFP News Agency (@AFP) July 16, 2022
Suhu udara di Portugal sendiri telah menurun sejak akhir pekan lalu. Namun, Institut Meteorologi Portugal (IPMA) memperingatkan bahwa risiko kebakaran hutan masih sanagt tinggi.
Di lain sisi, masih ada sembilan titik api yang kini sedang dihadapi pemadam kebkaran di Portugal. Lisbon menerjunkan lebih dari 1.000 petugas untuk memadamkan kebakaran yang tersisa.
Baca Juga: Jangan Hanya Menunggu Damkar, Ini Langkah Awal Jika Mengalami Kebakaran
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.