“Saya tidak tahu akan seperti apa hubungan kami di kemudian hari. Ini (kebijakan Kroasia) mengirimkan pesan yang mengerikan,” lanjutnya.
Baca Juga: Turis Serbia Ditangkap di Yunani, Ternyata Buron Penjahat Perang Yugoslavia
Hubungan Serbia dan Kroasia sendiri sudah tegang sejak pecahnya Yugoslavia. Dalam Perang Kemerdekaan Kroasia (1991-95), otoritas Zagreb memerangi milisi Serb yang disokong Serbia.
Serbia dan Kroasia sendiri telah berjanji untuk menyelesaikan sisa-sisa masalah yang berakar dari perang tersebut. Namun, tak jarang terjadi perselisihan diplomatik antara duo Balkan ini.
Beograd berulang kali menuduh Kroasia tidak berbuat cukup untuk mengakui perannya yang pro-Nazi selama Perang Dunia Kedua. Sebaliknya, Zagreb menuduh Serbia sebatas menunggangi isu politik dalam negerinya dan menolak mengakui peran mereka selama Perang Kemerdekaan Kroasia.
Grlic Radman sendiri menuduh bahwa kunjungan Vucic “tidak tulus” dan sebatas “provokasi.”
“Itu (rencana kunjungan Vucic) tidaklah tentang menghormati para korban (di kamp Jasenovac),” katanya.
Presiden Vucic, mantan ultranasionalis yang mendukung pemberontakan Serb di Kroasia pada 1990-an, menjadwalkan konferensi pers untuk menjawab isu ini pada Senin (18/7).
Pada Minggu (17/7), ia merespons dengan mengunggah foto monumen Jasenovac di Instagram disertai catatan yang menyerang Kroasia.
“Kamu (Kroasia) kerjakanlah tugasmu! Rakyat Serbia akan terus hidup dan tak akan pernah lupa!” tulis Vucic.
Baca Juga: Presiden Serbia: Perang Dunia Sudah Terjadi di Ukraina, Barat Lawan Rusia Lewat Tentara Ukraina
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.