Fiame menjelaskan walau Samoa menandatangani beberapa perjanjian bilateral dengan China, itu tidak serta merta mendukung penandatanganan kesepakatan multilateral besar, setidaknya tidak segera.
Dia mengatakan Samoa dan negara-negara lain perlu membicarakan masalah ini terlebih dahulu.
“Posisi kami adalah, Anda tidak dapat memiliki kesepakatan regional ketika wilayah belum bertemu untuk membahasnya,” katanya.
Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama bahkan lebih blak-blakan, dan mencuit, "Pasifik membutuhkan mitra sejati, bukan negara adidaya yang super-fokus pada kekuasaan."
Baca Juga: China Kirim Menlu Wang Yi dan Delegasi ke Kepulauan Solomon, Pasifik Selatan Bergetar
Kunjungan Menlu China Wang Yi ke Papua Nugini dilakukan menjelang pemilihan nasional di sana bulan depan.
Menlu Australia selanjutnya akan ke Tonga, sementara Menlu China berencana untuk mengakhiri turnya dengan singgah di Timor Timur.
Kapal Samoa sebelumnya, Nafanua II 40m, menabrak karang Agustus lalu, mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki.
Mata'afa menyambut baik tawaran "murah hati" untuk penggantian kapal patroli itu, "terlepas dari keadaan yang tidak menguntungkan dari kapal terakhir kami", seraya menambahkan dia berharap pelajaran dapat dipetik untuk "daerah yang sangat kritis dari keamanan maritim kami".
Penny Wong dilantik 10 hari lalu sebagai Menlu Australia dan langsung mengunjungi Fiji ketika pemerintah Australia yang berhalauan kiri-tengahnya mencoba memperbaiki hubungan yang tegang dengan tetangga Pasifik.
Dia diperkirakan akan mengunjungi Tonga akhir pekan ini, tepat saat Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengakhiri tur keliling pulau selama 10 hari di Pasifik.
Sumber : Kompas TV/Associated Press/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.