Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Serangan ke Donbass Pampat, Menhan Rusia: Kami Sengaja Perlambat Operasi

Kompas.tv - 24 Mei 2022, 22:30 WIB
serangan-ke-donbass-pampat-menhan-rusia-kami-sengaja-perlambat-operasi
Ilustrasi. Bangkai tank Rusia yang hancur di Desa Dmytrivka, dekat Kiev. Foto diambil pada Senin (23/5/2022). Pada Selasa (24/5), Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyampaikan keterangan terkait pampatnya serangan Rusia ke kawasan Donbass, Ukraina belakangan ini. Menurutnya, Rusia sengaja memperlambat operasi. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu menyampaikan keterangan terkait pampatnya serangan Rusia ke kawasan Donbass, Ukraina belakangan ini. Menurutnya, Rusia sengaja memperlambat operasi.

Dalam “tahap kedua” invasi yang disebut Rusia sebagai “operasi militer khusus”, Moskow menargetkan kawasan Donbass usai gagal merebut Kiev.

Akan tetapi, invasi Rusia ke Donbass juga belum menuai kemenangan signifikan sejauh ini, selain kemenangan penuh atas Mariupol yang dideklarasikan pekan ini.

Baca Juga: Rusia Intensifkan Serangan ke Donbass Ukraina, Berupaya Rebut Provinsi Luhansk Sepenuhnya

Shoigu beralasan, Rusia sengaja memperlambat serangan demi memberi ruang bagi koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi sipil. Ia juga mengeklaim Rusia begitu berhati-hati agar tidak menyerang infrastruktur sipil.

“Angkatan Bersenjata Rusia, tidak seperti Ukraina, tidak menyerang infrastruktur sipil tempat warga sipil mungkin berada. Posisi musuh dan fasilitas militer (Ukraina) yang teridentifikasi kami serang dengan senjata presisi,” kata Shoigu dalam pertemuan Dewan Menteri Pertahanan Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO), Selasa (24/5/2022) sebagaimana dikutip TASS.

Shoigu menyebut, saat ini situasi tenang sedang ditetapkan untuk memberi ruang bagi evakuasi warga sipil dari daerah-daerah dekat garis depan. Hal tersebut membuat kecepatan serangan Rusia melambat.

“Ini secara sengaja dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban sipil,” jelas Shoigu.

Baca Juga: Ukraina Hukum Serdadu Rusia Penjara Seumur Hidup, Didakwa sebagai Penjahat Perang


 




Sumber : TASS




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x