MARIUPOL, KOMPAS.TV - Selama hampir tiga bulan, pasukan Ukraina yang mempertahankan Mariupol terkepung di kompleks pabrik baja Azovstal oleh Rusia. Mereka berulangkali menolak ultimatum menyerah kendati stok makanan dan obat-obatan menipis.
Garnisun Azovstal enggan meninggalkan jejaring terowongan dan bunker bawah tanah di kompleks pabrik seluas 11 kilometer persegi itu.
Kompleks Azovstal menjadi benteng terakhir Ukraina di Mariupol yang tangguh. Rusia tak bisa langsung menyerbu tempat itu.
Karenanya, Rusia pun belum bisa mendeklarasikan kemenangan di Mariupol kendati telah merebut seluruh kota kecuali Azovstal.
Gara-gara garnisun Azovstal, pasukan Rusia tidak bisa segera dialihkan untuk membantu di medan lain. Masing-masing pihak, Rusia dan Ukraina, sama-sama terjebak dalam pertempuran berbulan-bulan.
Baca Juga: Rusia Klaim Kuasai Mariupol Sepenuhnya, Sebut Pasukan Ukraina di Pabrik Azovstal telah Menyerah
Kini, sebagian besar garnisun Mariupol telah menyerah. Rusia pun mendeklarasikan sudah menguasai penuh kota itu per Jumat (20/5/2022) lalu.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyebut hampir 2.000 serdadu Ukraina di Mariupol menyerah pada pekan ini.
Sebagian lain pilih bertahan di kompleks Azovstal, belum mau menyerahkan benteng pabrik baja itu kepada Rusia.
Salah satu yang menyerah adalah Dmytro "Orest" Kozatsky, fotografer-serdadu Ukraina. Kozatsky mengabadikan momen-momen garnisun Azovstal selama pengepungan.
Dia kini berstatus tawanan perang, dibawa Rusia ke teritori separatis Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Sebelum menyerah ke Rusia, Kozatsky membagikan foto-foto yang diambilnya selama bertahan di Azovstal. Foto-foto itu adalah warisannya.
Kozatsky mengunggah sepilihan gambar ke Twitter sebelum gabung iring-iringan tentara yang menyerah pekan ini.
Para serdadu itu mengikuti perintah dari Kiev untuk menyelamatkan nyawa sendiri. Misi di Mariupol dianggap telah selesai.
Foto-foto Kozatsky mengabadikan keseharian garnisun yang terkepung berhari-hari.
Satu foto memperlihatkan seorang serdadu merokok hingga ujungnya, mengira-ira apakah itu rokok terakhir yang diisap.
Dalam foto lain, seorang kombatan memotong rambut rekannya dengan pemangkas elektronik; seolah berbicara bahwa, bahkan saat dikepung musuh, hidup mesti terus berlangsung.
Pada Jumat (20/5) lalu, dalam pesannya sebelum menyerahkan diri, Kozatsky mengunggah tautan untuk mengunduh foto-fotonya selama ia ditahan.
“Itu sudah semuanya. Terima kasih untukmu dari shelter Azovstal, tempat hidup dan mati saya,” tulisnya sebagaimana dikutip Associated Press.
“Kirimkan semua itu ke kontes foto dan penghargaan jurnalistik. Jika saya memenangkan sesuatu, itu akan terasa sangat indah setelah saya bebas,” lanjut Kozatsky.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.