Video tersebut kemudian berhenti, tetapi delapan saksi mata mengungkapkan kepada The Times apa yang terjadi berikutnya.
Para tentara itu membawa pria-pria tersebut ke gedung kantor yang sudah dikuasai Rusia, termasuk seorang pria dengan baju biru.
Kemudian saat itu terdengar suara tembakan dan para sandera warga sipil Ukraina tersebut tak kembali.
Pada video drone yang direkam sehari kemudian pada 4 Maret, yang juga diperoleh The Times, menjadi bukti visual yang mengonfirmasi keterangan saksi mata.
Rekaman itu menunjukkan sejumlah jasad tergeletak di tanah di samping kantor di Jalan Yablunska 144 dan terlihat dua tentara Rusia berjaga di samping mereka.
Di antara jasad tersebut, terlihat kilatan biru terang, seperti baju biru yang digunakan salah seorang tawanan.
Baca Juga: Inovatif, Pasukan Ukraina Persenjatai Sepeda Listrik dengan Rudal untuk Hancurkan Tank Rusia
Para pemimpin Rusia di level atas terus membantah adanya kejahatan perang di Bucha, serta menegaskan foto dan rekaman yang muncul adalah palsu dan tindakan provokatif.
Namun, investigasi sepekan penuh yang dilakukan The Times menemukan sejumlah bukti baru. Termasuk tiga video bahwa tentara Rusia dengan sengaja mengeksekusi pria-pria tersebut di lapangan.
Hal itu mengindikasikan bahwa tentara Rusia telah melakukan kejahatan perang.
Kementerian Luar Negeri Rusia dan Kementerian Pertahanan Rusia tak mau merespons atas temuan dari The Times tersebut.
Sumber : The New York Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.