"Mereka harus dibawa ke Mahkamah Internasional. Kami menyerukan kepada Mahkamah Internasional untuk membuka penyelidikan atas pembunuhan Shireen dan kejahatan lain yang dilakukan terhadap Palestina," tegasnya.
Dari pihak Amerika Serikat, Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides, mengatakan di Twitter bahwa dia "sangat sedih" mengetahui tentang pembunuhan Abu Akleh dan menyerukan "penyelidikan menyeluruh atas keadaan tersebut".
Very sad to learn of the death of American and Palestinian journalist Shireen Abu Akleh of @AJArabic @AJEnglish. I encourage a thorough investigation into the circumstances of her death and the injury of at least one other journalist today in Jenin.
— Ambassador Tom Nides (@USAmbIsrael) May 11, 2022
Hal senada juga diungkapkan Neil Wigan, duta besar Inggris untuk Israel, di Twitter: “Wartawan harus diizinkan untuk bekerja dengan aman dan bebas. Saya mendesak penyelidikan yang cepat, menyeluruh dan transparan.”
I am deeply saddened by the tragic death of Al Jazeera’s @ShireenNasri in Jenin this morning. Journalists must be allowed to work safely and freely. I urge a rapid, thorough and transparent investigation.
— Neil Wigan (@FCDONeilWigan) May 11, 2022
Sedangkan Tiongkok melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri mereka, Zhao Lijian, ikut mendesak agar tragedi ini bisa ditangani sesuai hukum dan keadilan.
Baca Juga: Israel akan Bangun 4.000 Rumah di Wilayah Palestina, Pakar PBB: Ini Sama dengan Kejahatan Perang
"Kami terkejut dan sangat menentang tindakan kekerasan terhadap jurnalis yang sedang bertugas dan melakukan pekerjaan mereka, kami berharap peristiwa relevan seperti itu ditangani sesuai dengan hukum dan keadilan," kata Zhao Lijian.
Pembunuhan terhadap Shireen Abu Akleh juga membuat Federasi Jurnalis Internasional bereaksi.
Mereka mengecam keras pembunuhan tersebut dan menuntut "penyelidikan segera".
#Palestine : Al Jazeera journalist Shireen Abu Aqleh was shot dead in the head by Israeli troops as she covered a raid on the West Bank's Jenin refugee camp. We strongly condemn this killing and demand an immediate investigation #PressFreedom https://t.co/FmsD54Bfl6
— IFJ (@IFJGlobal) May 11, 2022
Terakhir ada Omar Shakir, direktur Israel dan Palestina untuk Human Rights Watch, mengatakan pembunuhan Abu Akleh adalah bagian dari pendekatan sistematis Israel terhadap jurnalis yang meliput pendudukan.
Ia mengatakan hal ini perlu menjadi perhatian karena bukan terjadi untuk pertama kalinya.
“Ini, tentu saja, bukan peristiwa satu kali, kita tahu bahwa pasukan Israel secara sistematis telah menggunakan kekuatan yang berlebihan. Ini adalah peristiwa yang perlu dipahami dalam konteks praktik sistemik ini dan pembunuhan banyak jurnalis Palestina lainnya,” tutur Omar Shakir.
Baca Juga: Warga Israel Diserang Saat Rayakan Hari Kemerdekaan, Polisi Duga Pelakunya Orang Palestina
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.