TOKYO, KOMPAS.TV- Jepang akan segera berhenti mengimpor minyak dari Rusia, sebagai bagian dari sanksi yang disepakati negara G7. Namun, pemerintah Jepang masih mencari waktu dan cara pelaksanaannya, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi.
Negara G7 akan mengembargo minyak Rusia untuk melumpuhkan perekonomian negara itu. Pasalnya, ekspor minyak menjadi salah satu pendapatan utama Rusia.
Meski bergantung pada minyak Rusia, Perdana Menteri Fumio Kishida sebelumnya telah berbicara tentang keinginan Jepang untuk bergabung dengan negara-negara G7 lainnya dalam menghentikan impor minyak Rusia.
"Kami sekarang tidak dapat menolak untuk mengimpor minyak Rusia, tetapi kami siap untuk secara bertahap meninggalkan ketergantungan pada sumber daya energi Rusia, sambil mencari sumber pasokan alternatif," kata Menteri Perdagangan dan Industri Koichi Hagiuda, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu Agency, Rabu (11/5/2022).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Perang Rusia-Ukraina Jadi Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 2022
Hagiuda menegaskan, pemerintah Jepang kini sedang memformulasikan rincian waktu dan langkah-langkah spesifik untuk mengurangi pasokan energi dari Rusia. Serta akan segera mengumumkannya.
Ia menyatakan pemerintah Jepang berusaha tetap mengutamakan kepentingan nasional sambil mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi Rusia.
Sebelumnya, Jepang sudah mengumumkan rencana menghentikan impor batu baranya dari Rusia sambil mencari pemasok lain di tengah meningkatnya sanksi terhadap Moskow.
Jepang bergantung pada impor untuk hampir semua sumber daya energinya, meskipun merupakan konsumen energi terbesar kelima di dunia. Sekitar 3 persen dari total impor minyak Jepang berasal dari Rusia.
Baca Juga: Dunia Berebut Beli Minyak Sawit, Malaysia akan Potong Pajak Ekspor CPO
"Kami akan memikirkan metode dan waktu khusus untuk mengurangi atau menangguhkan impor minyak, dengan mempertimbangkan situasi aktual," ujar Hagiuda.
Ia menambahkan, Amerika Serikat harus memasok lebih banyak sumber energi jika rencana embargo minyak Rusia ingin sukses dan pasokan energi tetap stabil.
"Sebagai negara penghasil minyak dan gas, Amerika Serikat memiliki peran besar dan harus secara tegas membangun sistemnya sendiri untuk meningkatkan produksi," tuturnya.
Saat ini, AS memang berencana untuk memperluas proyek gas alam cairnya, sehingga bisa meningkatkan produksi. Jepang akan berkontribusi dengan ikut membiayai proyek tersebut.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.