MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan, Rusia tak menargetkan "operasi militer khusus" di Ukraina akan selesai pada 9 Mei nanti, bertepatan dengan peringatan Hari Kemenangan.
Sebelumnya beredar kabar, Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan kesuksesan "operasi militer" ke Ukraina pada 9 Mei nanti.
Di Rusia, 9 Mei diperingati sebagai Hari Kemenangan, ketika Uni Soviet sukses mengalahkan Nazi Jerman saat Perang Dunia II.
Baca Juga: Putin Ternyata Siap Perang dengan NATO, Ukraina Disebut Bukan Sasaran Utama
Namun, Lavrov menegaskan, Rusia tak memberikan tenggat waktu tertentu untuk "operasi militer" di Ukraina.
“Pasukan kami tak akan secara artifisial mendasarkan kegiatan mereka pada tanggal tertentu, termasuk Hari Kemenangan,” tuturnya dilansir dari TASS, Senin (2/5/2022).
“Kami akan merayakan 9 Mei dengan khidmat seperti yang selalu kami lakukan,” tambahnya.
Menurut Lavrov, kecepatan penyelesaian "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina, bergantung pada yang pertama dan terutama, kebutuhan untuk mengurangi risiko bagi warga sipil dan pasukan Ukraina.
Baca Juga: Zelensky Girang Tercapainya Dua Hari Gencatan Senjata: Ini Pertama Kali Selama Perang
Lavrov mencatat bahwa "operasi" terutama ditujukan untuk memastikan keselamatan warga sipil dan tak ada ancaman dari Ukraina kepada warga sipil dan Rusia.
“Hal itu yang akan terkait dengan senjata penyerangan dan penyebaran gagasan Nazi yang coba diremehkan Barat,” katanya.
“Saya telah melihat laporan di NBC, saya telah membaca majalah National Interest. Artikel-artikel serius mulai muncul di sana yang memperingatkan agar tak bermain-main dengan Nazi, seperti yang terjadi pada 1935-1938."
Sumber : TASS
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.