WASHINGTON, KOMPAS.TV - Mata-mata Amerika Serikat (AS) dilaporkan terlibat dalam peristiwa terbunuhnya 8 jenderal Rusia di Ukraina.
Menurut pejabat AS, mata-mata AS membantu militer Ukraina dalam memberikan laporan intelijen terkait pergerakan pasukan Rusia.
Pejabat yang meminta anonimitas itu menegaskan pada Selasa (26/4/2022), intelijen AS memainkan peranan penting dalam pertahanan Ukraina dari serangan Rusia.
Mereka juga berulang kali membantu Ukraina menandai waktu dan lokasi serangan yang direncanakan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca Juga: Dalam Dua Pekan, Lima Psikolog Ukraina Terima 400 Pengaduan Pemerkosaan oleh Tentara Rusia
“Sejak awal kami sangat condong ke depan dalam berbagai intelijen strategis dan dapat ditindaklanjuti Ukraina,” tuturnya dikutip dari Daily Mail.
“Ini berdampak baik pada tingkat taktis dan strategis. Ada contoh di mana Anda bisa menceritakan kisah yang cukup jelas dan membuat perbedaan besar,” tambahnya.
Seorang mantan pejabat senior intelijen juga mengungkapkan kerja sama intelijen AS dan Ukraina.
“Di sini telah banyak data intelijen nyata yang dibagikan dalam hal-hal yang dapat digunakan untuk penargetan pasukan khusus Rusia,” tuturnya.
Mantan pejabat itu mengungkapkan bahwa sebagian besar informasi yang disalurkan terdiri dari citra satelit komersial.
“Tetapi juga banyak intelijen lain tentang, misalnya, di mana jenis unit Rusia tertentu aktif,” katanya.
Sebuah analisis dari media independen Rusia, MediaZone mengungkapkan 317 perwira Rusia dari letnan junior hingga di atasnya telah terbunuh dalam peperangan di Ukraina.
Setidaknya, delapan jenderal Rusia telah dihabisi oleh perlawanan Ukraina.
Baca Juga: Rusia Hentikan Suplai Gas, Polandia Ternyata Sudah Siap: Bisnis yang Buruk untuk Kami
Hampir sepertiga dari pasukan Rusia yang tewas, berasal dari kelas paling senior, mayor atau lebih tinggi lagi, termasuk sejumlah jenderal dan wakil komandan armada Laut Hitam.
Pekan lalu, pukulan besar didapat pasukan Rusia, setelah Kolonel Mikahil Nagamov terbunuh pada 13 April lalu
Ia dilaporkan sebagai kolonel ke-35 yang terbunuh dalam peperangan di Ukraina.
Wakil Komandan Pasukan Gabungan ke-8 Rusia, Mayor Jenderal Vladimir Frolov menjadi jenderal Putin paling senior yang terbunuh di Ukraina.
Belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Amerika Serikat mengenai keterlibatan mata-mata AS dalam memasok data intelijen ke Ukraina. Juga penjelasan, sejauh mana keterlibatan mereka dalam pembunuhan para jenderal Rusia.
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.