BEIJING, KOMPAS.TV - Militer Cina hari Rabu (27/4/2022) mengutuk Amerika Serikat setelah kapal perusak AS berlayar melalui Selat Taiwan.
Pihak China mengatakan, tindakan itu "dengan sengaja" merusak perdamaian dan stabilitas. Koarmatim militer China mengumumkan mereka mengerahkan pasukan untuk membayangi kapal perusak kelas Arleigh-Burke USS Sampson saat melintasi wilayah perairan Selat Taiwan, Selasa (26/4/2022) seperti dilansir Antara, Kamis, (28/4/2022).
"Kami mengorganisasikan pasukan untuk melacak dan memonitor pergerakan kapal perang AS," kata juru bicara Komando Armada Timur PLA Kolonel Senior Shi Yi kepada pers di Beijing, Rabu, (27/4/2022). Menurut Shi Yi, USS Sampson, kapal kawal perusak radar AS, berlayar melalui Selat Taiwan hari Selasa.
Insiden tersebut terjadi sepekan setelah Menteri Pertahanan China Wei Fenghe bercakap melalui telepon degan koleganya, Menhan AS Lloyd Austin, Rabu (20/4).
Dalam percakapan telepon tersebut, Wei menegaskan Taiwan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari China dan status quo tidak dapat diubah oleh siapa pun. Sementara Austin menyatakan AS tetap mengakui prinsip "Satu China".
Dua jet tempur China J-16 memasuki pulau yang diidentifikasi sebagai zona pertahanan udara barat daya Taiwan hari Selasa (26/4/2022).
Pada hari yang sama, militer China mengerahkan kapal kawal perusak rudal Zhoushan 054A dan kapal pendaratan pasukan amfibi Yimingshen melintasi Selat Miyako dari arah tenggara ke barat daya Taiwan.
"AS sering melakukan tindakan provokatif yang dengan sengaja merusak perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. China dengan tegas menentang hal ini," kata Kolonel Senior Shi Yi di laman resmi PLA.
Baca Juga: Setelah Rusia, AS Ancam Sanksi China jika Menyerang Taiwan
Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS Sampson melakukan "transit rutin Selat Taiwan" hari Selasa (26/4/2022), sesuai dengan hukum internasional, demikian laporan Deutsche Welle, Rabu, (27/4/2022).
AS yang melakukan pelayaran serupa setiap sebulan sekali membuat Cina marah dan memandang pelayaran tersebut sebagai tanda dukungan untuk Taiwan, pulau yang dipandang Beijing sebagai wilayah Cina.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS berlayar ke utara melalui selat dan situasi di jalur air itu "seperti biasa".
Juru bicara Armada ke-7 AS Nicholas Lingo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional.
"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Lingo.
Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak punya hubungan formal dengan Taiwan, tetapi menjadi pendukung internasional dan pemasok senjata terpentingnya, membuat setiap aktivitas sensitif menjadu sumber ketegangan yang konstan antara Beijing dan Washington.
Sumber : Kompas TV/Antara/Deutsche Welle
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.