MOSKOW, KOMPAS.TV — Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menuduh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya memasok Ukraina dengan senjata sehingga terus berperang “sampai orang Ukraina terakhir”.
Associated Press melaporkan, Sergei Shoigu mengatakan hal tersebut pada pertemuan dengan petinggi militer Rusia pada Selasa (19/4/2022). Washington dan sekutunya, katanya, melakukan semua yang mereka bisa untuk menyeret 'operasi militer khusus' Rusia di Ukraina.
Shoigu mencatat, "peningkatan pasokan senjata asing jelas menandakan niat mereka untuk memprovokasi rezim Kiev untuk terus berjuang sampai orang Ukraina terakhir".
Shoigu mengatakan, militer Rusia “secara konsisten menerapkan rencana untuk sepenuhnya membebaskan Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.”
Dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina, yaitu Donetsk dan Luhansk, memerangi pasukan Ukraina selama delapan tahun di wilayah timur Ukraina, jantung industri negara tersebut yang penduduknya hampir seluruhnya berbahasa Rusia.
Dua wilayah tersebut menyatakan merdeka dari Ukraina dan mendapat pengakuan dari Rusia.
Baca Juga: Demi Pertahankan Wilayah dari Serbuan Rusia, Ukraina Hujani Rakyatnya dengan Bom Tandan
Di Mariupol, militer Rusia kembali meminta personel tempur Ukraina di Mariupol untuk meletakkan senjata dan menyerah, dengan jaminan mereka akan tetap bernyawa.
Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, komandan pasukan Rusia di wilayah selatan memberi waktu bagi tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja raksasa Azovstal di Mariupol sampai tengah hari (0900 GMT) Selasa waktu Mariupol untuk menyerah.
Mizintsev mengatakan mereka yang menyerah akan “tetap bernyawa.”
Pasukan Ukraina yang mempertahankan kota selama tujuh minggu sebelumnya mengabaikan tawaran yang sama. Pabrik Azovstal, yang mencakup wilayah sekitar 11 kilometer persegi adalah kantong perlawanan utama Ukraina terakhir di Mariupol, sebuah pelabuhan strategis di Laut Azov.
Sebelumnya pada Selasa, juru bicara Republik Donetsk Merdeka Eduard Basurin mengatakan, kelompok penggempur pihak Rusia telah bergeser merangsek ke Azovstal dalam upaya untuk mencabut nyawa pasukan Ukraina menyusul rentetan pengeboman dan artileri yang dilancarkan sebelumnya.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.