LONDON, KOMPAS.TV - Reaksi amarah tercermin di media Rusia atas tenggelamnya kapal perang maskot armada Laut Hitam Rusia, The Moskva.
Pemandu acara TV negara Rusia bahkan mengeklaim Perang Dunia 3 telah dimulai menyusul tenggelamnya The Moskva, seperti dilansir The Sun, Sabtu (16/4/2022).
Olga Skabeyeva, salah satu tokoh media top yang dikelola pemerintah Rusia, mengeklaim perang di Ukraina telah meningkat menjadi perang melawan NATO.
Skabeyeva mengungkapkan amarah saat Rusia dipermalukan usai The Moskva tenggelam di Laut Hitam menyusul kebakaran di kapal tersebut seperti klaim Rusia. Sementara, Ukraina mengeklaim berhasil menembakkan rudal Neptune dan tepat mengenai The Moskva.
Para propagandis Putin, seperti laporan The Sun Inggris, sekarang berusaha mati-matian mengalihkan perhatian dari kegagalan militer Rusia dalam serbuan ke Ukraina. Serangan itu digadang-gadang menjadi perang dengan kemenangan kilat, yang akan selesai dalam hitungan hari.
Jadi, Rusia mencoba menyalahkan Barat, meskipun Amerika Serikat (AS) dan Inggris mengaku menghindari perang dan hanya mengirim bantuan dan senjata ke Kiev.
Komentator militer Dmitry Drozdenko mengatakan pada TV lain Rusia yang juga dikelola negara, Channel 1, “Faktanya, perang multi-level skala penuh sedang berlangsung melawan Barat," seraya menekankan, "Barat telah lama mempersiapkan perang".
Baca Juga: The Moskva, Kapal Jelajah Berpeluru Kendali Maskot Armada Laut Hitam Rusia, Tenggelam Usai Terbakar
Olesya Loseva, pembawa acara Vremya Pokazhet, mengatakan kepada penonton bahwa Barat sekarang memasok "senjata bernilai miliaran" ke Ukraina.
Olesya mengeklaim Ukraina menjadi kacung Barat dengan melakukan "lebih banyak lagi provokasi berdarah, mengerikan, sama sekali tidak terpikirkan."
Ini akan “memaksa orang untuk bergidik dan mengatakan Rusia adalah negara yang bahkan tidak layak berada di peta dunia dan semua orang Rusia harus dilenyapkan dari muka bumi”.
Skabeyeva mencoba mengatakan, orang Ukraina senang melihat pasukan Rusia di negara mereka.
Dia berkata, “Untuk beberapa alasan, rakyat Ukraina sendiri tidak melihat genosida apa pun."
“Di wilayah Kharkiv, mereka menyambut tentara kita layaknya pembebas sejati," kata Olesya, seraya menambahkan, “Orang-orang keluar dengan bendera tiga warna Rusia ke jalan-jalan di mana perlengkapan militer kami berada."
“Orang-orang Kharkiv tidak menuduh tentara Rusia melakukan genosida, tetapi angkatan bersenjata Ukraina (yang melakukannya),” imbuhnya.
Baca Juga: Rusia Berlakukan Larangan Masuk bagi PM Boris Johnson dan Sederet Pejabat Senior Inggris
Sumber : The Sun
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.