"Jika seseorang mengirim pesawat, jika seseorang mengirim pasukan untuk menembaki distrik perumahan, membunuh warga sipil, membunuh mereka, ini bukan perang. Ini kekejaman, ini bandit, ini terorisme," ujar Presiden Duda seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Joe Biden Tuduh Vladimir Putin Lakukan Genosida: Dia Ingin Hapus Bangsa Ukraina
Sementara itu, di Mariupol, dalam salah satu pertempuran paling penting dalam perang, Rusia mengatakan, lebih dari 1.000 tentara Ukraina telah menyerah.
Seorang pejabat Ukraina membantah klaim tersebut, yang tidak dapat diverifikasi.
Rusia menginvasi pada 24 Februari dengan tujuan merebut Kiev. Mereka kemudian berencana menggulingkan pemerintah yang sah dan membentuk pemerintahan baru yang lebih ramah kepada Moskow.
Tapi rencana itu tidak berhasil dan Rusia berpotensi kehilangan ribuan tentara dalam tujuh minggu perang.
Konflik tersebut telah menewaskan banyak warga sipil Ukraina dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.
Pertempuran itu juga mengguncang ekonomi dunia, mengancam pasokan makanan global dan menghancurkan keseimbangan Eropa pasca-Perang Dingin.
Baca Juga: Bersiap Lawan Rusia, Biden Setujui Bantuan Militer untuk Ukraina Rp 11,48 Triliun
Sehari setelah dia menyebut tindakan Rusia di Ukraina sebagai “genosida,” Biden menyetujui USD 800 juta dalam bantuan militer baru ke Ukraina.
Biden mengatakan bahwa senjata dari barat telah menopang perjuangan Ukraina sejauh ini dan mereka tidak bisa beristirahat sekarang.
Alutsista yang dikirimkan AS termasuk sistem artileri, pengangkut personel lapis baja dan helikopter.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.