BANGKOK, KOMPAS.TV — Bank Sentral Myanmar dilaporkan memerintahkan seluruh pemegang mata uang asing yang disimpan di rekening bank yang berada di Myanmar untuk menukarnya dengan mata uang Kyat Myanmar, seperti laporan Associated Press, Selasa, (5/4/2022).
Bisnis dan individu mendapat pemberitahuan hari Minggu, bahwa mulai Senin, (4/4/2022) mereka harus mengubah dolar dan mata uang asing lainnya menjadi kyat dalam satu hari atau menghadapi konsekuensi hukum.
Mata uang asing hanya dapat dikirim ke luar negeri dengan persetujuan pemerintah, katanya. Dikatakan rincian lebih lanjut dari aturan akan mengikuti.
Perintah tersebut membuat khawatir kalangan pemegang simpanan mata uang asing, seperti eksportir dan pelaut Myanmar terutama atas potensi kerugiannya.
Junta militer Myanmar saat ini menghadapi serangkaian sanksi setelah merebut kekuasaan pada 1 Februari 2021, menggulingkan pemerintah terpilih negara itu.
Perintah untuk menyerahkan valuta asing menunjukkan pihak berwenang mungkin kekurangan mata uang keras yang dibutuhkan untuk membayar utang dan membeli pasokan utama seperti minyak, gas dan senjata.
Mata uang keras juga diperlukan untuk membayar utang luar negeri, yang bagi Myanmar mencapai sekitar 10 - 11 miliar dollar AS.
Baca Juga: Junta Militer Myanmar Ancam Musnahkan Semua Penentang Kudeta
Dalam instruksinya, Bank Sentral Myanmar memerintahkan pemegang rekening mata uang asing di Myanmar untuk membuka rekening baru untuk mengubah dana menjadi kyat (diucapkan CHUHT).
Orang yang mendapatkan mata uang asing seharusnya juga mengubah uang mereka menjadi kyat, mata uang yang tidak bisa dikonversi dan tidak seharusnya dibawa ke luar negeri.
Seorang pejabat dari Kanbawza Bank hari Selasa, (5/4/2022) mengatakan beberapa pedagang dan pelaut datang untuk menanyakan tentang pembukaan rekening bisnis baru yang diperlukan tetapi sebagian besar mengatakan mereka akan "memikirkannya."
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.