SANAA, KOMPAS.TV — Arab Saudi dan koalisi militernya melancarkan serangan udara balasan ke berbagai titik lokasi pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran, Sabtu (26/3/2022). Serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh orang.
Associated Press melaporkan, serangan udara balasan sepanjang malam di Sanaa dan Hodeida, Yaman -- yang keduanya dikuasai oleh kelompok Houthi -- itu terjadi satu hari setelah pemberontak Houthi mengebom tempat penyimpanan minyak di kota Jiddah atau Jeddah, Arab Saudi. Serangan pemberontak Yaman itu mengakibatkan kebakaran besar dengan asap hitam membumbung tinggi di atas kota terbesar kedua di Arab Saudi tersebut..
Juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi Brigadir Jenderal Turki al-Malki mengatakan, serangan mereka menargetkan “sumber ancaman” terhadap Arab Saudi.
Mengutip kantor berita resmi Arab Saudi, Saudi Press Agency, Al Malki mengatakan, koalisi mereka pada Sabtu (26/3) pagi mencegat dan menghancurkan dua drone bermuatan bahan peledak kelompok Houthi yang diluncurkan dari fasilitas minyak sipil yang dikuasai Houthi di Hodeida. Pasukan koalisi menyerukan agar warga sipil menjauh dari fasilitas minyak di kota tersebut.
Rekaman yang beredar online menunjukkan api dan gumpalan asap di atas Sanaa dan Hodeida. Wartawan Associated Press di ibu kota Yaman mendengar ledakan keras yang mengguncang bangunan tempat tinggal di sana.
Kelompok Houthi mengatakan, serangan udara koalisi menghantam pembangkit listrik, stasiun pasokan bahan bakar dan kantor asuransi sosial yang dikelola negara di ibu kota.
Sebuah kantor media Houthi mengeklaim serangan udara Saudi menghantam rumah-rumah penjaga kantor asuransi sosial, menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai tiga lainnya, termasuk wanita dan anak-anak.
Baca Juga: Ada Ledakan di Dekat Sirkuit Jeddah, F1 GP Arab Saudi Terancam Dibatalkan
Kantor tersebut membagikan gambar yang diklaim menunjukkan akibat dari serangan udara tersebut. Tampak puing-puing di halaman kantor asuransi sosial dengan jendela-jendela yang hancur di gedung bertingkat di dekatnya.
Di Hodeida, kantor media Houthi mengatakan, serangan koalisi Saudi terhadap fasilitas minyak melanggar kesepakatan gencatan senjata 2018. Perjanjian damai itu mengakhiri pertempuran berbulan-bulan di Hodeida, karena fasilitas tersebut menangani sekitar 70 persen impor komersial dan kemanusiaan Yaman.
Serangan juga menghantam Port Salif di dekatnya, juga di Laut Merah. Juru bicara koalisi Al-Maliki belum memberikan tanggapan atas klaim Houthi.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.