WASHINGTON, KOMPAS.TV - Rudal antitank Javelin buatan Amerika Serikat (AS) kini menjadi simbol perlawanan Ukraina menghadapi serbuan pasukan lapis baja Rusia.
France24 melaporkan pada Rabu (16/3/2022), gambar pasukan Ukraina yang memanggul peluncur rudal antitank Javelin di pundak mereka muncul di seluruh dunia. Rudal antitank Javelin mampu menembus lapis baja paling canggih dan sangat efektif dalam perang gerilya.
Indonesia setidaknya sejak tahun 2012 juga memiliki sejumlah besar rudal antitank Javelin Block I, seperti diumumkan pemerintah AS di tahun tersebut.
Negara-negara Barat, yang ingin mendukung Ukraina secara militer tanpa terlibat konflik langsung dengan Rusia, secara besar-besaran meningkatkan pengiriman senjata ke tentara Ukraina sejak Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari.
Menurut seorang pejabat senior AS, Ukraina menerima sekitar 17.000 senjata antitank dari berbagai negara Barat, termasuk beberapa ratus rudal Javelin. Washington pada Sabtu (16/3) mengumumkan bantuan militer baru senilai total 200 juta dollar AS, termasuk senjata antitank.
Pasukan Ukraina juga menerima ribuan senjata anti-tank lainnya, termasuk NLAW Inggris, AT4 dan Carl-Gustav Swedia, Panzerfaust Jerman dan Instalaza C90 Spanyol.
Baca Juga: Ukraina Sinyalkan Batal Jadi Anggota NATO, Titik Balik Penting Konflik dengan Rusia, Ini Alasannya
Rudal Javelin buatan AS menjadi senjata andalan militer Ukraina, hingga meme yang beredar di media sosial mengubahnya menjadi ikon religi yang disandang oleh Mary Magdalene, seorang santa dari gereja Ortodoks yang dianut mayoritas rakyat Ukraina.
Dijuluki "Saint Javelin," pelindung Ukraina, dia mengacungkan salah satu rudal di bawah lingkaran kuning dan biru bendera Ukraina.
Selain menjadi simbol dukungan AS, sekutu paling kuat Ukraina melawan Rusia, Javelin juga diakui secara militer karena karakteristik teknisnya.
Dilengkapi dengan dua bahan peledak, rudal antitank ini dapat menembus lapis baja tank paling canggih di dunia, dan khususnya T-90 Rusia, yang pelindung peledaknya bereaksi terhadap dampak proyektil untuk mengurangi atau bahkan menghentikannya menembus lapis baja pertahanan tank.
Muatan pertama Javelin meledak saat bersentuhan dengan lapis baja terluar, dan kemudian melepaskan muatan kedua yang lebih kuat, yang menembus hingga ke dalam.
Javelin memiliki jangkauan efektif 2.500 meter, dapat digunakan dalam mode serangan langsung untuk menghancurkan target. Atau, jika ditembakkan ke atas, dapat menembak jatuh pesawat yang terbang rendah seperti helikopter.
Javelin juga dapat digunakan dalam mode serangan tidak langsung dari atas. Cara kerjanya, rudal naik hingga ketinggian 160 meter dan kemudian jatuh menghunjam secara vertikal ke sasaran, seperti lembing legiun Romawi kuno.
Baca Juga: Zelensky Minta Barat Kirim Lebih Banyak Senjata, Sesumbar Militer Ukraina Bisa Langsung Memakainya
Lintasan dari atas inilah yang membuatnya menjadi senjata yang tangguh dan ditakuti saat melawan tank, karena pintu masuk kendaraan berada di sisi atas, dan di situlah mereka paling rentan.
Lebih ringan dari sistem antitank lain yang membutuhkan tripod, Javelin dapat diluncurkan dari bahu seorang prajurit.
Proyektil dikeluarkan beberapa meter dari peluncur sebelum sistem propulsi bekerja, membuat prajurit penembak tidak mudah dikenali dan bahkan memungkinkan Javelin digunakan dari dalam gedung.
Senjata Javelin termasuk dalam kategori "tembak dan lupakan", target dapat dikunci sebelum menembak dan rudal sepenuhnya dipandu sendiri. Penembak dapat berlindung bahkan sebelum rudal mengenai sasarannya.
Menurut seorang tentara AS seperti dikutip France24, rudal Javelin sangat mudah digunakan.
"Jika Anda memainkan video game, Anda bisa menggunakannya," kata prajurit AS tersebut.
Baca Juga: Biden Kembali Bantu Ukraina, Setujui Dana Bantuan Rp2,8 Triliun untuk Senjata dan Perlengkapan
Javelin terdiri dari dua bagian utama, yaitu perlengkapan kendali bidik dan tembakan, dan rudalnya itu sendiri.
Tidak seperti rudal lainnya, yang biasanya sekali pakai setelah digunakan, unit kendali bidik dan tembak Javelin dilengkapi dengan GPS dan kamera inframerah, mampu memperbesar bidikan target, dan tabung peluncurnya dapat digunakan berkali-kali
Pada unit kendali bidik dan tembak itulah tabung sekali pakai yang menampung rudal terpasang.
Unit kendali bidik tembak sangat berharga karena "Anda dapat menggunakannya tanpa amunisi, untuk melacak, melihat, dan memantau" musuh, kata tentara Amerika itu.
Diproduksi oleh produsen senjata AS Raytheon dan Lockheed Martin, Javelin berharga 178.000 dollar AS atau sekitar Rp2,5 miliar, termasuk sistem peluncuran dan rudal, menurut anggaran Pentagon pada 2021.
Sementara, setiap rudal pengganti berharga sekitar $78.000 atau Rp1,1 miliar.
Sumber : Kompas TV/France24/Euronews/DSCA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.