Masrour Barzani, perdana menteri Pemerintah Regional Kurdi (KRG), mengecam serangan tersebut.
“Arbil tidak akan tunduk pada pengecut. Saya mengecam keras serangan teroris terhadap beberapa tempat di Arbil,” ujarnya seperti dilansir Al Jazeera.
Pasukan AS yang ditempatkan di kompleks bandara internasional Arbil sebelumnya pernah menjadi sasaran serangan roket dan drone.
Baca Juga: Iran Beri Sanksi kepada 51 Pejabat AS atas Pembunuhan Qassem Soleimani, Kebanyakan dari Militer
Pejabat-pejabat AS menuding kelompok-kelompok bersenjata yang sehaluan dengan Iran berada di balik serangan-serangan tersebut.
Menurut Al Jazeera, serangan rudal balistik terakhir yang ditargetkan kepada pasukan AS di Irak terjadi pada Januari 2020.
Serangan tersebut merupakan balasan Iran atas pembunuhan komandan militernya, Qassem Soleimani, di bandara Baghdad dalam sebuah serangan drone yang dilakukan AS.
Irak dan Suriah kerap menjadi lokasi kekerasan antara AS dan Iran. Irak terus diguncang instabilitas sejak ISIL/ISIS pada 2017 dikalahkan pasukan koalisi Irak yang dipimpin AS dan didukung Iran.
Baca Juga: Rudal Israel di Suriah Tewaskan Dua Perwira Iran, Teheran Ikrarkan Pembalasan
Sumber : Al Jazeera/Press TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.