Namun, pejabat senior Kantor Perdana Menteri Israel menegaskan, apa yang diungkapkan pejabat Ukraina itu tidak benar.
“Kami meragukan pejabat itu adalah sosok senior yang ada di Ukraina sekarang, dan ikut dalam sambungan telepon tersebut, karena dilakukan dalam sambungan privasi,” ujarnya.
“Hubungan kami dengan Presiden Zelensky dan penasihat dekatnya dilakukan secara langsung,” tambahnya.
Pejabat Israel menegaskan, Bennett tak pernah merekomendasikan Zelensky untuk menerima permintaan Putin, karena Israel tak pernah menerima permintaan itu.
“Perdana Menteri tak pernah ingin memberikan Zelensky setiap rekomendasi atau nasihat pada posisi apa pun,” katanya.
Baca Juga: PBB Kantongi Bukti Pengunaan Amunisi Klaster oleh Rusia di Ukraina, Dilarang Hukum Internasional
Pejabat Israel menegaskan, hubungan antara Bennett dan Zelensky sangat bagus dan panjang, termasuk diskusi mengenai kemungkinan mengadakan pertemuan mediasi di Yerusalem.
Pihak Israel pun menolak berkomentar terkait kemungkinan Israel akan mengajukan tawaran mengenai rencana detail untuk mengakhiri perang.
Rusia sebelumnya menegaskan bakal menarik mundur pasukannya jika Ukraina menerima permintaan mereka.
Namun, mereka meminta agar Ukraina mengakui Krimea sebagai milik Rusia, meloloskan Undang-Undang yang meminta netralitas, dan mengakui wilayah separatis Donetsk dan Luhansk sebagai wilayah merdeka.
Sumber : Axios
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.