Ungkap Jumlah Tentara Rusia yang Mereka Bunuh, Klitschko Bersaudara Masuk Daftar Kematian Putin

KIEV, KOMPAS.TV - Mantan juara tinju dunia bersaudara dari Ukraina, Vitaly dan Wladimir Klitschko memutuskan angkat senjata untuk membela Ukraina.

Vitaly dan Wladimir yang merupakan mantan juara kelas berat tinju dunia, mengungkapkan jumlah tentara Rusia yang mereka bunuh.

Keduanya pun dilaporkan masuk ke dalam daftar kematian Presiden Rusia Vladimir Putin.

Keduanya memutuskan angkat senjata dan bergabung dengan militer Ukraina setelah Rusia menyerang negara mereka sejak Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Jurnalis Sky News Ungkap Kengerian Ditembak Tentara Rusia saat Bertugas di Ukraina

Vitaly, yang merupakan wali kota Kiev, mengungkapkan bahwa mereka berdua telah membunuh setidaknya enam tentara Rusia.

Berbicara dengan Sky News, dikutip dari Daily Star, Vitaly mengonfirmasikan jumlah tentara Rusia yang ia dan saudaranya bunuh.

“Kami telah membunuh beberapa orang, saya kira sekitar enam orang tadi malam,” ujarnya.

Sementara itu, Wladimir menegaskan ia siap mati untuk membela negaranya.

“Kami tak tertarik dengan seberapa kuatnya tentara Rusia, kami siap bertempur,” tuturnya.

“Kami juga siap mati untuk negara dan keluarga, karena ini rumah kami. Ini masa depan kami, dan seseorang datang untuk mencuri masa depan kami,” lanjutnya.

Menurut laporan, Klitchsko bersaudara masuk dalam daftar kematian Putin. Daftar itu disebut-sebut berisi 24 orang yang harus dibunuh. Dalam daftar itu juga ada nama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Selain mereka, daftar tersebut juga dilaporkan berisi anggota kabinet dan pejabat senior Ukraina.

Baca Juga: Peraturan Baru Diteken Putin, Sebarkan ‘Berita Palsu’ tentang Invasi Rusia Bisa Dihukum 15 Tahun

Klitschko bersaudara selalu berbicara terbuka terkait komitmen mereka untuk membela negara dari serangan Rusia.

Pada awal pekan ini, Wladimir muncul dalam pesan video yang meminta komunitas internasional bertindak untuk menghentikan serangan Rusia.

“Saya memanggil rekan-rekan internasional, untuk memperhatikan tragedi yang terjadi hari ini di Ukraina, dan peperangan tanpa nalar yang tak akan memiliki pemenang atau pihak yang kalah,” ujarnya.

Petinju Ukraina lainnya, Olksander Usyk dan Vasiliy Lomachenko juga bergabung dengan militer Ukraina untuk membela negara mereka.