Namun di saat yang sama, mereka juga khawatir akan membuat tersinggung Rusia, yang mendukung rezim Suriah, negara yang berbatasan langsung dengan Israel di bagian utara.
Rusia secara tidak resmi mengizinkan Israel melakukan serangan terhadap upaya-upaya pengiriman senjata bagi Hizbullah, partai politik dan kelompok militan Syiah yang didukung Iran di Lebanon.
Baca Juga: Diserang Tentara Rusia, Kebakaran PLTN Ukraina Kian Besar dan Bisa Jadi Lebih Parah dari Chernobyl
Sanksi Baru
Pada Kamis (3/3/2022) atau Jumat (4/3/2022) WIB, Gedung Putih mengumumkan sanksi baru bagi sejumlah pengusaha kaya Rusia.
"Hari ini, Amerika Serikat, di bawah koordinasi dengan para sekutu dan mitra, menargetkan elite-elite Rusia lainnya beserta anggota keluarga mereka yang terus mendukung Presiden Putin meskipun dia melakukan invasi brutal terhadap Ukraina," kata Gedung Putih dalam pernyataannya.
Orang-orang kaya Rusia yang masuk dalam daftar sanksi baru AS adalah Nikolai Tokarev, Boris Rotenberg, Arkady Rotenberg, Sergei Chemezov, Igor Shuvalov, Yevgeniy Prigozhin, Dmitry Peskov (juru bicara Presiden Putin), dan Alisher Usmanov.
Gedung Putih juga menerapkan larangan penerbitan visa baru bagi 19 pengusaha kaya Rusia beserta 47 anggota keluarga dan orang dekat mereka.
AS juga menjatuhkan sanksi kepada 26 individu yang berkedudukan di Rusia dan Ukraina, serta tujuh entitas Rusia yang dituding menyebarkan disinformasi untuk mempengaruhi persepsi sebagai bagian dari invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Rasisme Media Barat dalam Peliputan Invasi Rusia ke Ukraina
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.