Baca Juga: AS Kirim Kapal Perusak dan Jet Tempur ke Uni Emirat Arab Menyusul Serangan Pemberontak Houthi Yaman
“Pada 21 Januari, serangan udara menggempur fasilitas penahanan di Sa’ada, membunuh atau melukai lebih dari 300 tahanan. Serangan lintas perbtasan juga semakin intensif, membunuh, melukai, dan mengancam warga sipil di kawasan ini,” lanjutnya.
Perang antara pemberontak dan koalisi Arab Saudi membuat Yaman menjadi tempat krisis kemanusiaan terburuk saat ini.
Di lain sisi, Griffiths memperingatkan bahwa lembaga bantuan cepat kehabisan dana, memaksa mereka memangkas program-program penting yang bisa menyelamatkan nyawa.
Ia menyebut Program Pangan Dunia (WFP) terpaksa mengurangi jatah makanan bagi delapan juta orang pada Desember.
Mulai Maret 2022, ia khawatir bahwa “delapan juta orang mungkin tidak mendapatkan makanan sama sekali, atau mendapat jatah yang berkurang.
Griffiths menegaskan, bantuan mendesak dibutuhkan untuk melanjutkan misi kemanusiaan di Yaman.
Menurutnya, kekurangan pendanaan di Yaman saat ini “belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada 2021, bantuan kemanusiaan PBB menyalurkan dana 2,27 miliar dolar AS dari 3,85 miliar yang dibutuhkan.
Pendanaan itu menjadi yang terendah sejak 2015.
Pendanaan bantuan untuk tahun 2022 sendiri belum dirilis PBB hingga saat ini.
Griffiths juga mengumumkan bahwa Swedia dan Swiss akan menggelar acara pendanaan tingkat tinggi bersama PBB untuk Yaman pad 16 Maret 2022.
Yaman diterpa perang sipil sejak 2014, ketika pemberontak Houthi mendongkel pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi dari Sana’a.
Pemerintahan Mansur Hadi kemudian mengungsi ke Arab Saudi.
Setelahnya, Riyadh memimpin pasukan koalisi yang kerap membombardir Yaman untuk mengusir Houthi.
Baca Juga: Laporan PBB: 2.000 Tentara Anak Rekrutan Pemberontak Houthi Yaman Tewas Terbunuh dalam Pertempuran
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.