"Kami langsung tahu itu tsunami. Air masuk ke dalam rumah kami," ucap Taufa.
"Anda bisa mendengar teriakan di mana-mana, orang-orang berteriak untuk keselamatan, agar semua orang naik ke tempat yang lebih tinggi. Dari jendela, saya bisa melihat tembok tetangga saya hancur," ujar Taufa.
Pemberitahuan Biro Meteorologi Australia via Twitter menyebut gelombang tsunami setinggi 1,2 meter terpantau di Nuku'alofa.
Disebutkan juga bahwa ketinggian maksimum gelombang tsunami yang tercatat usai erupsi gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai hanya mencapai 30 centimeter.
Otoritas Tonga awalnya merilis peringatan tsunami dan memerintahkan warganya 'segera' mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Namun peringatan tsunami itu dicabut beberapa saat kemudian.
Gunung api Hunga Tonga-Hunga Ha'apai kembali erupsi beberapa jam setelah peringatan tsunami dicabut.
Laporan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berbasis di Amerika Serikat (AS), seperti dilansir DW, menyebut kenaikan gelombang setinggi 83 centimeter terpantau di ibu kota Nuku'alofa yang berjarak hanya 65 kilometer di sebelah utara gunung api tersebut.
Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat tsunami ini.
Sejumlah gambar yang diposting ke media sosial dari Tonga menunjukkan gelombang tsunami menerjang tepi pantai dengan terjangan air masuk hingga ke area permukiman setempat.
Baca Juga: Warga Lebak Mulai Perbaiki Rumah Mereka yang Terdampak Gempa Bermagnitudo 6,6 Kemarin
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.