WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) menuduh China telah mengembangkan senjata yang mengontrol otak.
Senjata tersebut diyakini bisa membuat kelumpuhan dan mengendalikan lawan alih-alih membunuhnya.
AS dikabarkan telah memberikan sanksi terhadap Akademi Ilmu Pengetahuan Medis Militer dan 11 institut penelitian yang terafiliasi dengannya.
Mereka disanksi karena dituduh menggunakan bioteknologi untuk mendukung angkatan bersenjata, termasuk persenjataan yang bertujuan mengontrol otak.
Baca Juga: Mengerikan, Pria Ini Hiasi Rumahnya dengan 26 Mumi Anak Perempuan yang Diambil dari Kuburan
Departemen Perdagangan, yang memasukan institut-institut tersebut ke daftar hitam, tak memberikan detail mengenai senjata itu.
Tetapi bagian terpisah dari dokumen militer yang ditulis pada tahun 2019 memberikan petunjuk tentang apa yang coba dicapai oleh China.
Pada salah satu laporan disebutkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengarah pada peningkatan metode dan kemampuan untuk menaklukkan musuh.
“Perang telah mulai bergeser dari pengejaran untuk menghancurkan tubuh menjadi melumpuhkan dan mengendalikan lawan,” bunyi laporan itu dengan judul, “Masa Depan Konsep Supremasi Militer” dikutip dari Washington Post.
“Fokusnya adalah menyerang keinginan musuh untuk melawan, bukan penghancuran fisik,” kata laporan tersebut.
Sumber : Washington Post/Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.