Para ilmuwan menggunakan kolam-kolam buatan manusia dalam proses serupa in vitro fertisilation (IVF), memindahkan telur dari area terumbu yang bertumbuh.
Telur-telur ini lalu dipindahkan sebagai upaya untuk meregenerasi area yang terdampak kerusakan akibat badai.
Proses pemijahan dengan bantuan yang disebut dengan ‘IVF karang’ itu, membantu kelahiran miliaran bayi terumbu karang baru aneka warna tahun ini.
Baca Juga: Menangkan Dana Hibah Hampir Setengah Miliar, Gili Eco Trust Bakal Bikin Biorock Bertenaga Arus Laut
Meski masih menghadapi bahaya substansial, namun ilmuwan dan konservasionis berharap teknologi ini dapat memacu pemulihan terumbu karang dunia yang lebih luas, rumah bagi sekitar seperempat kehidupan laut.
Pada Juli, China melaporkan, beruang ikonik negara itu tak lagi ‘terancam punah’. Berkat upaya-upaya konservasi, panda kini dikategorikan sebagai ‘rentan’.
Menurut otoritas China, sebagian keberhasilan ini berkat jaringan area dilindungi di negara dengan penduduk terpadat di dunia itu, yang mencakup sekitar 18 persen dari luas daratan China.
Meski masalah rantai pasokan mencuat selama pandemi Covid-19, di tahun 2021, kapasitas produksi energi terbarukan mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Laporan Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris bulan ini mengungkap, berkat instalasi tenaga surya, ladang angin dan teknologi lainnya, dunia berhasil menambah 290 gigawatt kapasitas produksi energi terbarukan tahun ini. Sebagai gambaran, angka itu dua kali total kapasitas listrik Kanada yang mencapai sekitar 145 gigawatt.
Pada abad ke-19, kehidupan satwa menakjubkan di Kepulauan Galapagos yang terpencil menginspirasi Charles Darwin menulis tentang Asal-Usul Spesies dan teori evolusi.
Baca Juga: Dianggap Punah, Kura-kura Raksasa Galapagos Ditemukan Kembali
Pada November lalu, Presiden Ekuador mengumumkan bahwa kawasan laut yang dilindungi di sekitar Galapagos akan diperluas hingga 60.000 kilometer persegi.
Rumah bagi kura-kura raksasa, iguana laut, penguin, singa laut dan burung cikalang, kawasan ini terancam oleh perubahan iklim, penangkapan ikan ilegal dan ancaman lainnya.
Para pemerhati lingkungan berharap, memperluas kawasan yang dilindungi akan membantu melestarikan keindahan alam dan satwa liar yang unik di Galapagos.
Sumber : Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.