ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Pakistan mengajak negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk membantu Afghanistan. Saat ini, tetangga Pakistan itu sedang terancam krisis ekonomi dan bencana kemanusiaan.
Islamabad mengajak negara-negara lain terlibat dalam pembangunan kembali Afghanistan dan mengirim bantuan ke sana.
Sejak Taliban berkuasa, Afghanistan masih dijerat sanksi komunitas internasional yang menghambat pemulihan pasca-perang.
Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi menyebut peran anggota OKI dibutuhkan untuk bantu mengatasi krisis yang dihadapi rezim Taliban.
Meskipun demikian, ia mengaku pertemuan OKI kali ini tidak akan menyinggung pengakuan resmi untuk rezim Taliban.
“Tolong jangan tinggalkan Afghanistan. Tolong terlibatlah. Kami berbicara demi rakyat Afghanistan. Kami tidak bicara untuk kelompok tertentu,” kata Qureshi dalam pertemuan pada OKI pada Minggu (19/12/2021).
Baca Juga: China Peringatkan AS, Sebut akan Ada Keadilan atas Pembunuhan Warga Sipil di Afghanistan
Pertemuan di Islamabad ini dihadiri oleh sejumlah menteri luar negeri dari 47 negara anggota OKI.
Agenda pertemuan adalah mengeksplorasi cara-cara membantu Afghanistan di tengah realitas politik kompleks yang disebabkan berkuasanya Taliban.
Selain anggota OKI, pertemuan ini juga dilaporkan dihadiri utusan khusus dari negara kuat seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China. Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi pun menghadirinya.
Komunitas internasional enggan mencairkan bantuan karena khawatir Taliban akan menjadi rezim totaliter sebagaimana periode 1996-2001.
Taliban sendiri mengklaim pemerintahan mereka kali ini lebih “moderat”. Namun, kebijakan Taliban terkait sejumlah isu masih dikiritik secara luas.
Pakistan mendesak dunia segera aktif membantu Afghanistan. Qureshi menyebut krisis di Afghanistan dapat memukul mundur upaya global menghadapi terorisme.
Pasalnya, jika rakyat Afghanistan tidak dibantu, kelompok teror seperti ISIS dan Al-Qaeda dikhawatirkan akan memanfaatkan momentum untuk mengonsentrasikan kekuatan.
Baca Juga: Ibu di Afghanistan Terpaksa Jual Anak demi Beli Makanan untuk Keluarga, Dampak Krisis Ekonomi
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.