Pfizer dan BioNTech Klaim Suntikan Booster Buatan Mereka Efektif Lawan Omicron

NEW YORK, KOMPAS.TV – Pfizer dan BioNTech menyatakan, suntikan vaksin Covid-19 penguat alias booster bikinan mereka menjanjikan pertahanan efektif melawan varian baru Omicron. 

Dua perusahaan farmasi itu menyatakan, penelitian yang mereka lakukan menunjukkan, tiga dosis vaksin akan memicu kadar antibodi yang sama melawan Omicron dengan dua dosis melawan varian lain. 

Organisasi kesehatan dunia WHO sebelumnya menyatakan bahwa vaksin yang ada seharusnya mampu melawan Omicron.

Para peneliti dunia masih mengumpulkan data tentang Omicron, virus corona yang sejauh ini merupakan versi yang paling banyak bermutasi.

Baca Juga: Pembuat Sotrovimab Klaim Obat Covid-19 Mereka Efektif Lawan Seluruh Mutasi Varian Omicron

Dalam pernyataannya pada Rabu (8/12/2021), kepala eksekutif Pfizer Albert Bourla mengatakan, perlindungan terhadap varian akan meningkat dengan adanya dosis vaksin ketiga. 

“Memastikan sebanyak mungkin orang divaksin dengan dua dosis pertama dan booster tetap menjadi tindakan terbaik untuk mencegah penyebaran Covid-19,” ujarnya seperti dikutip dari BBC.

Kendati begitu, Pfizer dan BioNTech mencatat bahwa hasilnya masih terlalu dini. Mereka juga tetap akan mengumpulkan data dan mengevaluasi keefektifan vaksin booster itu di dunia nyata.

Baca Juga: Kabar Melegakan! Indikasi Awal Omicron Tidak Lebih Bahaya dari Varian Delta

Mereka juga tengah mengembangkan vaksin khusus Omicron yang akan siap didistribusikan dalam 100 hari ke depan.

Baik penelitian Pfizer/BioNTech maupun Afrika Selatan menemukan bahwa vaksin tersebut mungkin menghasilkan antibodi penetralisir yang jauh lebih sedikit terhadap Omicron ketimbang terhadap varian Covid asli. 

Bagaimanapun, Pfizer/BioNTech mengatakan bahwa dosis ketiga meningkatkan antibodi tersebut dengan faktor 25, dan membuatnya sebanding dengan dua dosis vaksin melawan varian lain. 

Belum tersedia data terkait vaksin bikinan Moderna, Johnson & Johnson dan lainnya melawan varian baru ini.

Baca Juga: Varian Omicron Sudah Masuk ke 16 Negara Bagian AS