TEHERAN, KOMPAS.TV - Kementerian Luar Negeri Iran meminta Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) tetap netral dalam negosiasi nuklir negara tersebut. Hal ini disampaikan juru bicara Iran jelang kunjungan Direktur IAEA Rafael Grossi, Senin (22/11/2021).
Grossi dijadwalkan sampai ke Teheran pada Senin (22/11). Ia mengunjungi Iran jelang rapat petinggi IAEA pada pekan depan.
Iran pun meminta IAEA bersedia untuk bekerja sama. Teheran mengingatkan badan internasional itu agar jangan sampai dipengaruhi “negara tertentu”.
“Kami selalu menyarankan IAEA untuk tetap berada di jalur kerja sama teknis dan tidak membiarkan sejumlah negara menekan dengan orientasi politik dan tujuan tersendiri atas nama IAEA,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.
Baca Juga: Waduh, Asisten Rumah Tangga Menteri Pertahanan Israel Ternyata Mata-Mata Iran
Khatibzadeh menambahkan bahwa Iran akan mengambil “langkah yang diperlukan” tergantung perkembangan negosiasi nuklir.
Iran diketahui melanggar perjanjian nuklir pada 2015 dengan menambah stok uranium. Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menuduh Iran hendak membuat senjata nuklir.
IAEA sendiri dilaporkan tidak bisa mengakses rekaman surveilans fasilitas nuklir Iran sejak Februari lalu.
Negosiasi nuklir Iran dengan IAEA dan Barat dijadwalkan berlanjut pada 29 November di Wina, Austria.
Menurut Khatibzadeh, negosiatior Iran memikul misi untuk mencabut sanksi yang membelit ekonomi negara itu.
Lebih lanjut, Khatibzadeh juga menimpali pernyataan Menteri Pertahanan AS di Bahrain pada Sabtu (20/11) lalu. AS berjanji tidak akan membiarkan Iran punya “senjata nuklir”.
“Terkait opsi mereka (AS), kita semua sudah melihat dampaknya di negara seperti Afghanistan. Mereka juga bisa melihatnya sendiri,” pungkas Khatibzadeh.
Baca Juga: Gara-Gara Program Nuklir, Israel Siap Tempur Lawan Iran
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.