Dikutip dari BBC, menurut Marshal AS, Conrad diduga telah memberitahu rekannya rencana perampokan tersebut dan membual itu akan mudah dilakukan.
Ia dilaporkan terobsesi dengan film perampokan Steve McQueen pada 1068, The Thomas Crown Affair, dan menontonnya puluhan kali saat mempersiapkan perampokan.
Marshal mengungkapkan setelah kabur, Conrad mengganti namanya menjadi Thomas Randele dan kabur ke Washington DC dan Los Angeles, sebelum tinggal di pedesaan di Boston, sekitar 1.000 km dari lokasi kejadian.
Penyelidik mengatakan ia hidup dengan tenang dan penuh kesederhanaan.
Ia dilaporkan menghabiskan 40 tahun sisa hidupnya sebagai pemain golf profesional, dan bekerja di penjualan mobil bekas.
Kasus ini dipetieskan selama beberapa dekade sebelum penyelidik diperingatkan oleh kemunculan obituari Randele di surat kabar.
Obituari itu cocok dengan berkas-berkas yang dia ajukan selama tahun 1960-an, dengan dokumen-dokumen yang Randele selesaikan baru-baru ini.
Ironisnya, itu termasuk surat-surat dari kasus kebangkrutan Randele di pengadilan Boston pada 2014.
Baca Juga: Serangan Ekstremis di Burkina Faso Tewaskan 20 Orang
Marshal Peter Elliott merupakan salah satu pemimpin penyelidikan dalam kasus ini.
Ia mewariskannya dari sang ayah, John, yang terobsesi menemukan apa yang terjadi pada perampok tersebut.
“Ayah saya tak pernah berhenti mencari Conrad dan selalu ingin mendapat penjelasan hingga kematiannya pada 2020,” ujar Elliott.
Ia pun berharap dengan kejelasan ini, ayahnya bisa beristirahat dengan tenang.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.