Kompas TV internasional kompas dunia

Pada COP26, China Sebut Berhak Jadi Penghasil Polusi Terbesar Dunia: Kami Masih Tahap Pembangunan

Kompas.tv - 3 November 2021, 07:50 WIB
pada-cop26-china-sebut-berhak-jadi-penghasil-polusi-terbesar-dunia-kami-masih-tahap-pembangunan
Utusan khusus khusus iklim untuk China Xie Zhenhua berbicara pada ajang KTT Ikim PBB COP26 di Glasgow, Skoltandia. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

Pada KTT iklim PBB, China mengambil bagian dalam beberapa inisiatif, seperti bergabung dengan janji multinasional untuk menekan deforestasi dan melestarikan hutan, tetapi sejauh ini mengumumkan tidak ada upaya iklim baru.

Terlepas dari status China sebagai kekuatan ekonomi, para pemimpinnya berpendapat faktor-faktor yang mencakup pendapatan per kapita China yang masih menengah membuat China tetap menjadi negara berkembang.

Menurut China, mereka menanggung lebih sedikit beban untuk mengurangi emisi dibanding ekonomi seperti Amerika Serikat atau Eropa yang telah menghasilkan kekayaan dengan membakar batu bara dan minyak bumi sebelumnya, menurut China.

Rata-rata orang Amerika Serikat masih menghasilkan lebih dari dua kali jumlah karbon dioksida yang merusak iklim dari bahan bakar fosil daripada rata-rata warga China.

Pejabat China dan Amerika Serikat telah lama saling menyalahkan saat pemanasan global meningkat, dengan China menyalahkan Amerika Serikat sebagai pencemar iklim terbesar di dunia secara historis, dan pemerintahan Donald Trump secara khusus menunjuk polusi China dalam membenarkan kemunduran upaya iklim Amerika Serikat.

Baca Juga: COP26: Jokowi dan 100 Lebih Pemimpin Negara Janji Hentikan Deforestasi per 2030

Presiden Joko Widodo pada World Leader Summit COP26 di Glasgow (Sumber: Foto: BPMI Setpres)

Presiden Joe Biden menggunakan KTT Iklim PBB pada Senin kemarin untuk menyatakan penyesalan atas peran Amerika Serikat dalam kerusakan iklim.

“Kita yang bertanggung jawab atas sebagian besar deforestasi dan semua masalah yang kita miliki sejauh ini,” kata Biden, memiliki “kewajiban luar biasa” kepada negara-negara miskin yang menyumbang sedikit emisi namun membayar harga mahal perubahan iklim karena planet bumi menjadi lebih panas.

Biden juga meminta maaf pada Senin atas keputusan Trump untuk meninggalkan kesepakatan iklim Paris, dengan mengatakan bahwa “sedikit menempatkan kami di belakang,” dalam memerangi perubahan iklim.

Xie pada hari Selasa menepis pertanyaan wartawan tentang apakah China, sebagai penghasil karbon terburuk di dunia saat ini, memiliki kewajiban serupa dengan negara lain atas peran China dalam merusak iklim bumi.

Sebaliknya, dia menyalahkan Amerika Serikat, dengan mengatakan bahwa penarikan Trumplah yang memperlambat upaya iklim.

“Kami telah menyia-nyiakan lima tahun” karena penarikan Amerika Serikat dari perjanjian iklim, kata Xie. “Dan sekarang kami harus bekerja lebih keras dan mengejar ketinggalan.”

Biden bergabung kembali dengan kesepakatan Paris awal tahun ini sebagai salah satu tindakan pertamanya sebagai presiden.




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x