Ukiran tersebut merupakan 12 panel berukuran 5 meter dan tinggi 2 meter, yang menunjukkan dewa, raja, dan hewan suci dari masa pemerintahan Sargin II (721-705 SM), dan Sanherib, yang merupakan putranya.
“Ada tempat lain dengan relief batu di Irak terutama di Kuirdistan, tetapi tidak ada yang begitu besar dan monumental seperti ini,” kata Bonacossi.
“Adengan-adegan itu menggambarkan para Raja Assyiria yang berdoa di depan dewa-dewanya,” lanjutnya.
Menurut Bonacossi ketujuh dewa kunci Assyiria terlihat dalam pahatan.
Termasuk di dalamnya adalah Ishtar, Dewi Cinta dan Perang.
Baca Juga: Iran Kecam Negara Arab yang Normalisasi Hubungan dengan Israel, Sebut sebagai Dosa
Saluran irigasi itu dipotong menjadi batu kapur untuk membawa air dari bukit ke ladang petani, dan ukiran yang dibuat untuk mengingatkan orang-orang tentang raja yang memerintahkan pembangunannya.
Menurut Bancossi ukiran ini tak hanya sebuah adegan religius dari umat, tetapi juga terkandung politik, dan beberapa adegan propaganda.
Irak diyakini sebagai tempat dari beberapa kebudayaan kuno.
Selain Assyiria, wilayah tersebut menjadi tempat dari peradaban Sumeria dan Babilonia.
Sumber : India Today
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.