Baca Juga: Pidato di PBB, Jokowi: Kapan Masyarakat Akan Terbebas dari Pandemi?
Retno juga menekankan, kemitraan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Amerika Serikat (AS) harus dapat menjadi kekuatan positif untuk mengatasi berbagai tantangan global dan menjaga stabilitas di kawasan.
“Dalam situasi sulit ini, kemitraan ASEAN-AS harus dapat menjadi positive force dan menjadi bagian dari solusi berbagai tantangan global. Di saat yang sama juga dapat berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik," kata Menlu Retno saat memimpin Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-AS bersama Menlu AS Antony Blinken di New York, AS, Kamis (23/9/2021).
Selanjutnya, ia menegaskan bahwa semua negara harus berkontribusi bagi stabilitas dan perdamaian. Dalam konteks kawasan, Menlu Retno berharap AS dan seluruh mitra ASEAN dapat bekerja sama mengimplementasikan Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
Empat bidang prioritas dalam pandangan tersebut adalah maritim, konektivitas, pembangunan berkelanjutan, dan kolaborasi ekonomi.
“Kita semua mendambakan kawasan Indo-Pasifik yang stabil dan sejahtera, dan hal itu hanya akan tercapai apabila kita bekerja sama," kata Retno.
Baca Juga: Presiden Ukraina Sebut PBB Seperti Superhero yang Pensiun
Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN-AS merupakan yang ketiga kalinya dalam tiga bulan terakhir dan dilaksanakan secara daring dan luring.
Menlu Indonesia, AS, Thailand, Filipina, Singapura, dan Vietnam hadir secara langsung di New York, sementara menlu lainnya hadir secara virtual dari negara masing-masing.
Pertemuan tersebut membahas tiga agenda, yaitu pandemi Covid-19, keamanan regional, dan kerja sama ASEAN-AS.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.