• Ghulam Ghaos sebagai Deputi sementara Menteri Penanganan Bencana.
• Dr. Mohammad Faqir sebagai Kepala Kantor Pusat Statistik sementara.
• Gul Mohammad sebagai Deputi sementara Menteri Perbatasan.
• Gul Zarin Kochi sebagai Deputi Kedua sementara Menteri Perbatasan.
• Arsala Khoroti sebagai Deputi sementara Menteri Urusan Pengungsi.
• Dr. Lutfullah Khairkhwa sebagai Deputi sementara Menteri Pendidikan Tinggi.
• Najibullah sebagai Direktur Badan Energi Atom Afghanistan.
Baca Juga: Warga Afghanistan Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Bakar
Dalam konferensi pers itu, Mujahid juga menjawab berbagai isu termasuk soal kegiatan belajar-mengajar bagi pelajar putri dan ISIS.
“Kami sedang berusaha menyelesaikan prosedur-prosedurnya sehingga anak-anak perempuan bisa melanjutkan pendidikannya,” katanya.
Soal keputusan menghapus Kementerian Urusan Perempuan, Mujahid mengatakan pemerintah sementara membutuhkan waktu untuk mengurus persoalan-persoalan tentang pendidikan dan pekerjaan perempuan.
Selain itu, kata Mujahid, pihaknya ingin memastikan keselamatan bagi kaum perempuan.
Soal ISIS, Mujahid mengklaim bahwa kelompok teroris itu tidak ada secara fisik di Afghanistan.
“Daesh (ISIS) yang ada di Irak dan Suriah tidak ada di sini. Tapi sejumlah orang Afghanistan sudah mengadopsi mentalitas Daesh (ISIS) yang merupakan fenomena yang tidak didukung oleh rakyat,” katanya.
Mujahid mengatakan pihaknya akan menghentikan serangan-serangan “pengecut.”
Pernyataan tersebut diungkapkan menyusul sejumlah serangan bom yang mengguncang Kota Jalalabad di bagian timur Afghanistan pada akhir pekan lalu. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan-serangan tersebut.
Baca Juga: ISIS-K Klaim Serangan Bom di Afghanistan yang Targetkan Taliban
Sumber : Kompas TV/Ariana News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.