PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV - Orang-orang yang selamat dari gempa bumi besar Haiti menjarah sebuah konvoi bantuan, Jumat (20/8/2021).
Hal ini terjadi ketika salah satu negara Karibia yang miskin itu bergegas meluncurkan upaya bantuan kepada warganya.
Melansir France24 mengutip AFP, Sabtu, (21/8/2021), tanggap darurat bencana kali ini dihantui oleh respon kacau pada gempa besar pekan lalu, ditambah baru terbunuhnya Presiden Haiti.
Keputusasaan mendominasi perasaan korban gempa ditengah hiruk pikuk pengumpulan pasokan bantuan setelah gempa kuat minggu lalu.
Gempa tersebut menewaskan lebih dari 2.000 orang dan menghancurkan atau merusak lebih dari 130.000 rumah.
Baca Juga: Visual Kerusakan Haiti Pasca Dilanda Gempa 7,2 Magnitudo
Gempa berkekuatan 7,2 SR merenggut puluhan ribu orang Haiti dari semua yang mereka miliki dalam hitungan detik.
Saat ini perburuan kebutuhan seperti air bersih dan makanan menjadi perjuangan sehari-hari bagi banyak korban gempa.
Sementara konvoi kemanusiaan mulai mendistribusikan bantuan, jumlah bantuan tidak mencukupi dan mereka yang ditugaskan untuk mengirimkan pasokan seringkali tidak punya keahlian logistik.
Situasi kacau itu 'ditangkap' oleh seorang fotografer, Jumat (20/8)di Les Cayes, salah satu kota yang paling parah dilanda bencana.
Sang fotografer merekam melalui bidikan lensa kameranya saat karung beras dibagikan kepada orang banyak yang berteriak-teriak.
Menurutnya, penjarah langsung menyerbu salah satu dari dua truk pasokan sebelum penegak hukum turun tangan, dengan barang-barang yang tersisa dibagikan secara sembarangan di kantor polisi setempat.
Warga Haiti yang putus asa harus bergantung pada kemurahan hati tetangga dan kerabat mereka, yang banyak di antaranya hanya memiliki sedikit uang.
Bahkan sebelum gempa kuat minggu lalu, Haiti, salah satu negara termiskin di dunia, didera pula dengan meningkatnya kasus Covid-19 .
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.