Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, "Tes penerbangan tahun ini dan harus selesai pada 2022."
“Pada tahun 2022, batch pertama harus memasuki layanan dengan pasukan rudal strategis,” ucap Shoigu.
Saling tuduh sejak pencaplokan Krimea oleh Rusia yang dianggap ilegal dan tidak sah dunia Barat membuat NATO meningkatkan operasinya di Laut Hitam.
Baca Juga: Meski Kecam Insiden Laut Hitam sebagai Provokasi, Putin Yakin Tak akan Picu Perang Dunia ke-3
Kapal-kapal perang NATO secara rutin hilir mudik di Laut Hitam, sesuai dengan hukum internasional, biasanya berpatroli di perairan internasional selama sekitar dua pertiga tahun.
Yuri Pilipson, direktur Departemen Eropa Keempat di Kementerian Pertahanan Rusia kepada Ria Novosti hari Kamis (05/08/2021) mengatakan, Laut Hitam saat ini sudah tidak kondusif.
"Sayangnya, kita harus mengakui Laut Hitam berubah dari wilayah damai dan bertetangga baik menjadi zona konfrontasi militer yang berbahaya," ujar Pilipson.
"Sangat jelas bahwa 'pelatihan' semacam ini memprovokasi, bukannya mencegah situasi konflik," ucapnya.
“Kami telah berulang kali memperingatkan eskalasi konflik militer-politik langsung di perbatasan kami akan membawa serta tuduhan konfrontatif,” ungkapnya.
Kapal selam nuklir dengan peluru kendali hipersonik zirkon milik Rusia lantas menjalankan misi "penetrasi dalam" hingga lebih dari 500 meter di Samudra Atlantik.
Sumber : The Sun
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.