Kompas TV internasional kompas dunia

Gadis Kecil Kasta Dalit Diperkosa dan Dikremasi Paksa, Picu Kemarahan Publik di India

Kompas.tv - 5 Agustus 2021, 22:28 WIB
gadis-kecil-kasta-dalit-diperkosa-dan-dikremasi-paksa-picu-kemarahan-publik-di-india
Gelombang demonstrasi terjadi di Delhi, India setelah terjadi pemerkosaan dan kremasi paksa terhadap gadis kasta dalit berusia 9 tahun. (Sumber: AP Photo/Altaf Qadri)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

“Ia mengatakan jika saya memanggil polisi maka ini akan menjadi kasus pengadilan, dan putri saya akan dibawa ke rumah sakit di mana polisi dan dokter akan menjual organ tubuhnya,” lanjut sang ibu.

Sang pendeta kemudian melakukan kremasi. Namun, keluarga memprotes kremasi tersebut dan membuat beberapa penduduk desa terlibat dan kemudian memadamkan apinya.

Keempat tertuduh telah ditangkap dan didakwa, termasuk kekerasan seksual terhadap anak dan kejahatan terhadap suku atau kasta.

Meski begitu, ibu korban mengungkapkan polisi menempatkannya dan sang suami di tempat terpisah di kantor polisi selama beberapa jam.

Polisi pun diduga telah memukuli suaminya.

Insiden tersebut membuat kemarahan timbul di seluruh negeri, dan gelombang demonstrasi terjadi di dekat tempat lokasi kejadian.

Kepala Kementerian Delhi, Arvind Kejriwal telah mengunjungi keluarga korban,

Ia pun mengumumkan memberikan kompensasi sebesar 1 juta rupee atau setara Rp193 juta dan memerintahkan penyelidikan yudisial.

Baca Juga: Tiga Gadis Kasta Dalit Kembali Jadi Korban Kekerasan, Dua Tewas, Satu Kritis

Pemimpin Oposisi Rahul Gandhi juga telah mendatangi keluarga sang gadis.

“Saya telah berbicara dengan keluarganya. Mereka menginginkan keadilan dan tidak yang lain. Mereka mengatakan tak mendapatkan keadilan dan seharusnya ditolong, Kami akan melakukannya,” tutur Gandhi.

Masalah kesehatan sistematik di India secara sejarah tak hanya terhadap komunitas, tetapi juga kepada peremuan dan jenis kelamin lainnya.

Anggota dari kasta terbawah, khususnya Dalit sangat tentang terhadap kejahatan tersebut.




Sumber : The Independent




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x