Kompas TV internasional kompas dunia

AS Ungkap 27 Kantor Kejaksaan Mereka Diretas, Rusia Dituduh Pelakunya

Kompas.tv - 1 Agustus 2021, 09:51 WIB
as-ungkap-27-kantor-kejaksaan-mereka-diretas-rusia-dituduh-pelakunya
Departemen Kehakiman Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo/Patrick Semansky, File)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Setidaknya sekitar 27 kantor kejaksaan Amerika Serikat (AS) telah diretas pada pelanggaran besar tahun lalu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Departmenen Kehakiman AS.

Peretasan yang terjadi tahun lalu menyasar pada para pengguna perangkat lunak SolarWinds.

AS sendiri menuduh Rusia di balik serangan peretas tersebut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Tokyo Tembus 4.058 Kasus, Sejumlah Atlet Dilaporkan Langgar Pembatasan

Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran mengenai para peretas telah mengakses informasi sensitif, termasuk nama dari para informan.

“Ini potensi menjadi sangat serius,” ujar mantan Jaksa Federal, Gil Soffer kepada BBC.

Ia mengatakan pesan elektronik pada jaksa berisi segala hal yang sangat sensitif dan juga sangat rahasia.

Menurut Soffer jika para peretas mendapatkan identitas para informan, mereka bisa mengungkapkan penyamaran mereka.

Selain menyerang kejaksaan, sejumlah jaringan kantor pemerintah dan swasta AS  menjadi sasaran.

Para penjahat siber tersebut dikabarkan mendapat akses potensial ke 18.000 jaringan komputer pemerintah dan swasta.

Baca Juga: Milisi ISIS Sergap Pos Penjagaan di Kairo, Sedikitnya 5 Tentara Tewas

Mereka yang terkena peratasan termasuk 80 persen dari akun email Microsoft yang digunakan oleh karyawan di empat kantor pengacara New York yang menangani beberapa penuntutan paling menonjol di negara itu.

“Ada beberapa investigasi yang sensitif di kantor-kantor tersebut,” ujar mantan jaksa Renato Mariotti.

Ia pun menegaskan di antara investigasi tersebut, terdapat beberapa profil keuangan tingkat tinggi, yang berarti setiap informasi yang bocor dapat digunakan untuk pemerasan.




Sumber : BBC




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x