Baca Juga: Perpanjang Lockdown, Malaysia Gelontorkan Bantuan Rp542 T untuk Rakyatnya
Ia pun menyatakan keengganannya untuk menutup pintu masuk ke Australia dan universitas.
“Kamu harus belajar bagaimana caranya hidup dengan ini (Covid-19). Bagaimana mengelolanya. Apa yang terjadi tahun depan kita butuh universitas dibuka kembali, apa kamu menutupnya semua?” ujar Joyce sambil memaki.
Lalu, Joyce menyindir penduduk Melbourne soal kebijakan pandemi Covid-19 itu. Ia membandingkan Melbourne dengan wilayah pedesaan.
Menurutnya, wilayah pedesaan di Australia menyumbang lebih banyak daripada Melbourne untuk pendapatan negara, salah satunya ekspor batu bara dan daging sapi.
“Tapi kita lihat Melbourne dan bisa bilang kamu hampir dapat mencium bau daging terbakar di sini,” ucapnya.
Pernyataan Joyce itu mendapat hujatan dari banyak pihak. Politisi partai buruh, Andrew Giles mengatakan, ucapan Joyce itu menciptakan polarisasi.
“Pernyataan itu menjijikkan, memecah belah, dan tidak pantas untuk pejabat wakil perdana menteri, bahkan tidak pantas untuk seluruh pejabat publik,” tegas Giles.
Baca Juga: Uji Klinis Awal Tunjukkan Vaksin CoronaVac dari Sinovac Aman Bagi Anak-Anak Usia 3 - 17 Tahun
Barnaby Joyce adalah Wakil Perdana Menteri Australia yang baru kembali menjabat. Sebelumnya, Joyce mengundurkan diri pada 2018 karena tuduhan pelecehan seksual.
Namun, minggu lalu ia naik kembali ke jabatan wakil perdana menteri usai mengalahkan mantan pemimpin Partai National Australia, Michael McCormack.
Karena Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, sedang menjalani karantina mandiri, Joyce berperan menggantikannya di pertemuan DPR.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.