Selain itu, mereka juga menegaskan bahwa sang polisi menembaknya, dengan mengambil risiko yang tak masuk akal bahwa ia akan menyebabkan kematiannya.
Berdasarkan laporan saat itu, Hallaq ditembak setelah melarikan diri dan gagal mengindahkan peraturan berhenti.
Menurut Kementerian Hukum pada pernyataan di Oktober, pada saat kejadian Hallaq menunjuk ke seorang perempuan dan menggumamkan sesuatu.
Ketika itu, petugas kepolisian tersebut bertanya dengan sang perempuan dengan bahasa Arab menanyakan mengenai pistol.
Ketika itu, sang perempuan bingung dengan pertanyaan tersebut. Saat itu polisi langsung menembak Hallaq.
Perempuan tersebut ternyata merupakan guru Hallaq.
Baca Juga: Brutal, Polisi Israel Serang Warga Palestina yang Sedang Salat di Yerusalem Timur, 10 Orang Terluka
Ia mengatakan kepada Stasiun TV Israel bahwa ia berulang kali mengatakan kepada polisi bahwa Hallaq berkebutuhan khusus.
Dalam dakwaannya, jaksa menggambarkan terdakwa menembak Hallaq di perutnya ketika punggungnya menghadap dinding di pojok.
Kemudian ia menembak Hallaq untuk kedua kalinya saat terbaring di tanah.
Area tempat Hallaq tertembak sendiri merupakan wilayah dimana kerap terjadi perselisihan antara warga Palestina dan polisi Israel.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.