INGGRIS, KOMPAS.TV - Upaya penggenjotan vaksinasi Covid-19 yang tengah dilakukan oleh beberapa negara di dunia ternyata membawa pundi-pundi kekayaan bagi sebagian pihak.
Menurut organisasi nirlaba Inggris, Oxfam, setidaknya ada sembilan orang yang kekayaannya semakin bertambah seiring dengan digencarkannya distribusi vaksin Covid-19.
Melansir laman resmi Oxfam, Sabtu (22/5/2021), total harta dari kesembilan orang tersebut mencapai USD 19,3 miliar atau sekitar Rp 275,99 triliun.
Baca Juga: Kongkalikong Vaksin Corona Dijual Rp 250.000, Tersangka Dokter hingga ASN Terancam Dipecat
Oleh The People's Vaccine Alliance, organisasi yang bergerak di bidang kesehatan dan kemanusiaan, jumlah kekayaan tersebut diperkirakan bisa digunakan untuk melakukan vaksinasi seluruh penduduk di negara berpendapatan rendah.
Tergabung dalam organisai tersebut, Oxfam beserta Global Justice Now, dan UNAIDS lantas menganalisis data daftar orang kaya versi Forbes.
Guna memperlihatkan besaran harta yang didapatkan oleh segelintir orang dari proses vaksinasi yang didanai oleh publik.
"Betapa bukti kegagalan kolektif kita untuk mengendalikan penyakit kejam ini sehingga kita dengan cepat menciptakan miliarder vaksin baru tetapi sama sekali gagal memvaksinasi miliaran orang yang sangat membutuhkan untuk bisa merasa aman," ujar Health Policy Manager Oxfam Anna Marriott.
Semakin bertambahnya kantong dari orang-orang kaya, yang merupakan pemilik atau pendiri perusahaan farmasi.
Hal ini tak lepas dari melonjaknya nilai saham dari perusahaan mereka sejak distribusi vaksin Covid-19 digencarkan.
Baca Juga: Berdasar Hasil Audit, Jubir Vaksinasi Covid: Belum Cukup Bukti 30 Orang Meninggal karena Vaksinasi
Misalnya Moderna, yang harga sahamnya meroket hingga lebih dari 700 persen sejak Februari 2020.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.