Kompas TV internasional kompas dunia

Bentrokan di Yerusalem, Polisi Israel Tangkap 44 Orang

Kompas.tv - 23 April 2021, 17:35 WIB
bentrokan-di-yerusalem-polisi-israel-tangkap-44-orang
Polisi perbatasan Israel menahan seorang pemuda Israel yang merupakan anggota Lahava, sebuah kelompok ekstremis Yahudi. Pemuda ini mencoba mendekati Gerbang Damaskus untuk memprotes di tengah ketegangan yang meningkat di kota itu, Kamis (22/4/2021). (Sumber: AP / Ariel Schalit)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Eddward S Kennedy

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Polisi Israel mengatakan sebanyak 44 orang ditangkap dan 20 petugas terluka dalam bentrokan di Yerusalem antara pasukan keamanan dengan warga Palestina yang marah karena adanya larangan saat bulan Ramadan.

Di tempat terpisah, juga terjadi bentrok antara pasukan keamanan dengan ekstremis Yahudi yang mengadakan pawai anti-Arab.

Ketegangan meningkat dalam beberapa hari terakhir di Yerusalem, yang telah lama menjadi titik api dalam konflik Israel-Palestina. Warga bersiap untuk kemungkinan kerusuhan lebih lanjut menjelang salat Jumat hari ini.

Baca Juga: Suriah Kirim Rudal ke Israel, Hampir Meledak di Reaktor Nuklir Rahasia

Warga Palestina telah bentrok dengan polisi Israel setiap malam sejak awal bulan suci Ramadan. Ketegangan dimulai ketika polisi menempatkan barikade di luar Gerbang kota tua Damaskus, tempat umat Muslim berkumpul untuk menikmati malam setelah puasa siang hari.

Kamis malam, ratusan warga Palestina melemparkan batu dan botol ke arah polisi, yang menembakkan meriam air dan granat kejut untuk membubarkan mereka. Puluhan warga Palestina terluka dalam huru-hara itu.

Sementara itu, kelompok Yahudi sayap kanan yang dikenal sebagai Lahava memimpin pawai ratusan pengunjuk rasa meneriakkan "Orang Arab keluar!"

Polisi menggunakan barikade logam untuk menghentikan pengunjuk rasa sayap kanan beberapa ratus meter dari Gerbang Damaskus. Kemudian mereka menggunakan meriam air dan granat kejut.

Pernyataan polisi tidak merinci apakah orang-orang yang ditangkap merupakan orang Palestina atau Yahudi. Polisi tidak segera menanggapi permintaan keterangan lebih lanjut.

Baca Juga: Perusahaan Israel Kembangkan Teknologi untuk Produksi Oksigen dari Tanah Bulan

Kedutaan Besar AS mengatakan pihaknya "sangat prihatin" tentang kekerasan dalam beberapa hari terakhir.

"Kami berharap semua suara yang bertanggung jawab akan mendorong diakhirinya hasutan, kembali tenang, dan menghormati keselamatan dan martabat semua orang di Yerusalem," kata mereka seperti dikutip dari The Associated Press.

Ribuan warga Palestina akan menghadiri sholat mingguan di kompleks masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada hari Jumat.

Tempat ini adalah yang tersuci ketiga dalam Islam dan paling suci bagi orang Yahudi dan telah menjadi tempat bentrokan selama bertahun-tahun, dan merupakan pusat intifada atau pemberontakan Palestina tahun 2000.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x