Kompas TV internasional kompas dunia

Terpaksa Tinggal di Kapal Kargo Sendirian selama 4 Tahun, Pelaut Ini Harus Berenang untuk Cari Makan

Kompas.tv - 16 April 2021, 20:14 WIB
terpaksa-tinggal-di-kapal-kargo-sendirian-selama-4-tahun-pelaut-ini-harus-berenang-untuk-cari-makan
Ilustrasi kapal kargo yang tertahan di Teluk Suez, Mesir. (Sumber: Planet Labs Inc. via AP)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

“Ibu saya meninggal dua tahun lalu. Dan saya tidak akan bisa melihatnya lagi karena saya terjebak di kapal terkutuk ini,” kata Muhammad.

Mengutip Maritime Executive, kapal itu kandas karena cuaca buruk.

Sejak saat itu, kapal tersebut hanya bisa berdiam di Teluk Suez.

“Sejak itu, tidak ada yang memberi saya air bersih, perbekalan, atau minyak solar. Saya harus berenang ke pantai setiap beberapa hari untuk mendapatkan makanan dan air serta untuk mengisi daya ponsel saya,” ucap Muhammad.

Masalahnya, kesehatan Muhammad sedang memburuk.

Ia kekurangan gizi dan kejiwaannya terdampak karena mesti hidup sendiri di sana.

Cuaca pun dingin di laut itu. Berenang adalah hal berbahaya baginya.

“Saya hampir tenggelam beberapa kali,” katanya.

Baca Juga: Sejarah Baru Arab Saudi: Perempuan Mulai Dapatkan SIM

“Saya sudah berkali-kali meminta pemulangan. Tapi otoritas pelabuhan menolak memberi izin saya pergi,” tambahnya.

Fenomena kapal yang tertahan di suatu negara karena masalah administratif bukan cuma terjadi pada Muhammad.

Setidaknya ada 250 kasus serupa di seluruh dunia.

Namun, Muhammad mengalami salah satu kasus terparah di antara awak-awak kapal yang lain.

“Situasi yang dihadapi Muhammad ini tidak adil. Tak ada yang seharusnya diperlakukan seperti itu. Muhammad dilupakan dalam kasus ini. Dia ditinggalkan sendirian di kapal karena pemiliknya memilih membiarkan kapal itu terbengkalai,” kata Mohammed Arachedi, perwakilan Federasi Pekerja Transportasi Internasional.

“Muhammad sendirian di kapal tanpa air dan listrik. Siapa yang seharusnya bertanggung jawab?” ujar Arachedi.

Pemilik kapal MV Aman, perusahaan bernama Tylos Shipping and Marine Services menyebut Muhammad mestinya memahami konsekuensi tanda tangannya di dokumen penahanan kapal itu.

“Menurut pendapat kami, setelah dia menandatangani dokumen pengadilan itu, dia telah siap dengan konsekuensinya,” ujar perwakilan perusahaan itu, dilansir dari BBC.

Perusahaan tersebut berdalih tak bisa berbuat banyak.

Baca Juga: Jam Kuno Berusia Satu Abad Mati saat Tsunami Jepang, Berdetak Lagi 10 Tahun Kemudian Usai Gempa Bumi

“Kami tidak bisa memaksa hakim mencabut status Muhammad sebagai penjaga kapal. Dan kami tidak bisa menemukan orang lain untuk menggantikannya sebagai penjaga kapal,” tambah mereka.

Kapal itu saat ini masih berada dalam proses pelelangan.

Sementara itu, Muhammad hanya ingin satu hal.

“Saya hanya menginginkan pulang ke rumah menemui keluarga saya,” kata Muhammad, penuh harap.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x