Ia memiliki empat anak dari pernikahannya dengan Hideo Tanaka saat berusia 19 tahun. Ia juga memiliki lima cucu dan delapan cicit.
Kane Tanaka bekerja di warung beras keluarga sampai berumur 103 tahun. Ia ikut menjadi saksi dua perang dunia dan pandemi flu Spanyol tahun 1918.
“Saya tidak ingat dia berbicara banyak tentang masa lalu. Namun, dia berpikiran maju dan sangat menikmati hidup di masa sekarang," kata Eiji.
Kane Tanaka berumur hampir sama tuanya dengan Olimpiade pertama yang terselenggara pada 1896. Saat Olimpiade terakhir digelar di Tokyo pada 1964, Tanaka berusia 61 tahun.
Saat ini Kane Tanaka tinggal di panti jompo. Biasanya dia bangun setiap jam enam pagi. Hari-harinya banyak dihabiskan untuk bermain papan strategis othello.
Karena pandemi Covid-19, keluarga Tanaka tidak bisa mengunjunginya selama 18 bulan. Seperti diketahui, virus Covid-19 sangat mematikan bagi para lansia.
Di usia yang sudah sangat tua, Tanaka masih memiliki keingintahuan yang tinggi dan gemar berhitung untuk menjaga pikiran tetap tajam, serta tubuh yang sehat.
Baca Juga: Biarawati Tertua di Eropa yang Sembuh Dari Covid-19 Rayakan Ulang Tahun ke 117
Akan tetapi, Tanaka bukan satu-satunya centenarian atau orang dengan usia lebih dari 100 tahun di Jepang. Tahun lalu, Jepang mencatat ada lebih dari 80.000 centenarian.
Perempuan Jepang memiliki harapan hidup 87,45 tahun, lebih tinggi dari laki-laki Jepang yang berada di angka 81,4 tahun.
Obesitas jarang terjadi di Jepang. Tradisi kuliner Jepang berpusat pada ikan, nasi, sayuran, dan makanan rendah lemak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.