Kompas TV internasional kompas dunia

Siksa dan Biarkan Anak Angkatnya Kelaparan hingga Tewas, Pasangan Ini Hadapi Hukuman Mati

Kompas.tv - 6 Maret 2021, 10:23 WIB
siksa-dan-biarkan-anak-angkatnya-kelaparan-hingga-tewas-pasangan-ini-hadapi-hukuman-mati
Michael Gray Sr dan istrinya Shirley Gray menghadapi hukuman mati setelah menyiksa dan membuat anak angkatnya kelaparan. (Sumber: Kantor Sheriff Roane County)
Penulis : Haryo Jati

Saat itu, pada satu kesempatan Michael mengungkapkan kepada Departemen Pelayanan Anak, bahwa dia tengah mengunci anak berusia 15 tahun di rubanah rumahnya dan yang lainnya di halaman belakang.

Baca Juga: Utusan Khusus PBB Serukan Tindakan Segera Untuk Membalikkan Kudeta Myanmar

Seperti dikutip dari Daily Star, saat itu ditemukan remaja tersebut berada di ruang bawah tanah, tanpa listrik, air dan kamar mandi.

Dia dilaporkan telah disekap di sana selama empat tahun dan hidup hanya dari roti dan air, karena Shirley memergokinya mencuri makanan dari dapur.

Baca Juga: Sebuah Kerangka Ditemukan di Pantai, Ternyata Jasad Korban Tsunami Jepang 2011 yang Hilang

Di sana mereka juga menemukan seorang anak dirantai di kandang anjing, serta ada penjara kecil kurang dari satu meter.

Michael juga mengungkapkan bahwa dia sempat menyimpan tubuh Sophie di kadus sebelum menguburnya.

Polisi pun melaporkan seluruh rumah dipenuhi bau kotoran manusia.

Jaksa Penuntut Umum Russell Johnson mengeluarkan pernyataan mengenai dakwaan yang diberikan kepada pasangan tersebut.

Baca Juga: China Ingin Ubah Sistem Pemilu Hong Kong, AS Ungkapkan Kegeramannya

“Dua tuduhan pembunuhan keji,  delapan tuduhan pelecehan anak yang diperburuk, delapan tuduhan pengabaian anak yang diperburuk, sembilan tuduhan penculikan yang diperburuk, dan enam tuduhan penculikan yang sangat parah,” bunyi pernyataan tersebut.

Mereka juga akan menghadapi tuduhan penyalahgunaan jasad, tuduhan pecurian, dan pemalsuan catatan pendidikan atau akademis.

Jaksa juga dilaporkan akan menambah dakwaan penipuan dan pencurian setelah pasangan itu mendapatkan keuntungan dari negara sekitar 15.000 dolar AS (Rp216 juta) hingga 61.000 (Rp878 juta), dengan merahasiakan kematian anak-anak itu.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x